Soal Usulan JoMan Cari Menteri yang Siap Dihukum Mati, Gerindra : Tergantung Tingkat Kesalahan

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Relawan Jokowi Mania (JoMan) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencari menteri yang siap dihukum mati jika terbukti korupsi. Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade menyebut hukuman mati dijatuhi tergantung tingkat kesalahan seseorang.

“Menurut saya, siapa pun orang yang salah, mau menteri atau siapapun pejabat yang salah, tentu harus sama kedudukannya di mata hukum tentu harus diproses hukum,” kata Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade, kepada wartawan, Senin (14/12).

“Bicara hukuman mati atau tidak, itu dikembalikan ke tingkat kesalahan dan juga hasil penyelidikan penegak hukum. Mari kita selalu sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Itu lah kehidupan berbangsa dan negara, harus taat sesuai aturan hukum yang berlaku,” lanjut Andre.

Andre tidak ingin berandai-andai terkait reshuffle. Dia menyerahkan itu ke Presiden Jokowi yang memang sudah menjadi kewenangan prerogatif presiden.

“Urusan reshuffle kabinet, mari kita semua serahkan sepenuhnya ke Presiden Jokowi, karena reshufle itu adalah kewenangan Presiden Jokowi,” tutur Andre.

“Kalau ada pihak yang ingin mengusulkan ke presiden ya monggo, silakan saja. Tetapi sekali lagi, siapapun yang akan dipilih, lalu apakah ada kesepakatan dengan yang dipilih, itu kewenangan presiden,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, tertangkapnya dua menteri Presiden Jokowi, yakni Edhy Prabowo dan Juliari P Batubara, menguatkan isu perombakan kabinet atau reshuffle menjelang akhir tahun. Relawan Jokowi Mania atau JoMan mendesak Jokowi memilih menteri super yang siap dihukum mati jika korupsi.

“Dicari! Menteri super siap dihukum mati jika korupsi,” kata Ketua Umum JoMan Immanuel Ebenezer atau Noel dalam keterangannya, Minggu (13/12).

Noel meminta Jokowi memasukkan nama-nama calon menteri yang punya kredibilitas, integritas, hingga loyalitas. Contoh sosok yang punya tiga hal itu, disebut Noel, ialah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Mereka hanya contoh. Yang utama adalah figur-figur bersih dan petarung rakyat harus dimasukkan,” ucap Noel.

(*/red)

Komentar