Stafsus Presiden Asal Papua Tanggapi Kasus Rasisme Oleh Ambroncius Nababan Kepada Natalius Pigai

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Kasus rasisme yang terjadi antara Ambroncius Nababan dan mantan Komisioner HAM Natalius Pigai menjadi ramai diperbincangkan. Terkait hal tersebut Staf Khusus (Stafsus) Presiden asal Papua, Billy Mambrasar turut menanggapi perkembangannya.

Dalam pernyataannya Billy mengatakan bahwa pernyataan bernada rasis yang dilontarkan oleh Ambroncius Nababan kepada Natalius Pigai adalah persoalan pribadi antar keduanya, meski pemberitaan tersebut kian meluas sehingga menyakiti hati banyak Orang Asli Papua (OAP).

“Sebagai OAP, tidak bisa dipungkiri bahwa itu menyakiti. Namun kembali lagi pada tata dan norma, bahwa semua sudah diselesaikan melaui proses penegakan hukum. Pada dasarnya permasalahan itu hanya bersifat pribadi (Ambroncius dan Natalius Pigai), saya rasa tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan,” ungkap Billy. (28/1)

Menurut Billy ujaran rasisme tidak hanya memunculkan konflik bagi rakyat Papua, ia mengatakan bahwa seluruh rakyat di Indonesia pun sepakat bahwa aksi rasisme adalah bentuk tindakan yang tidak pantas.

“Kasus rasisme yang saat ini terjadi bukan hanya jadi persoalan bagi OAP, saya percaya bahwa seluruh rakyat di Indonesia juga merasakan hal yang sama. Sebab tindakan yang bersifat menjatuhkan sebuah etnis/golongan adalah perilaku buruk yang tidak pantas dilakukan,”

Billy sebagai Stafsus Presiden menegaskan bahwa seluruh rakyat dari Sabang hingga Merauke memiliki hak yang sama sebagai warga negara Indonesia. Oleh sebab itu Billy mengatakan bahwa pemerintah pusat memiliki komitmen lebih untuk mendorong pembangunan dan kesetaraan bagi Papua.

“Kita semua memiliki hak sebagai warga negara, termasuk di Papua. Presiden Jokowi dan pemerintah pusat telah berkomitmen untuk membangun Papua. Presiden juga merupakan pribadi yang sangat mencintai Papua, hal itu diwujudkannya dari niat dan kerja kerasnya untuk membangun Papua,” ujarnya.

Billy mengungkapkan seringnya Presiden mengunjungi Tanah Papua dikatakannya sebagai bentuk perhatian lebih seorang Presiden karena ingin tahu permasalahan yang terjadi.

“Pak Jokowi cinta mati sama Papua dan juga orang-orang asli Papua, buktinya, dengan Inpres No. 9 Tahun 2020, dan Keppres No. 9 Tahun 2020, Presiden berusaha mendorong percepatan pembangunan manusia Papua,” ungkap Stafsus asal Saireri.

Menilik permasalahan yang terjadi sebelumnya terkait ujaran rasisme, Billy merasa bahwa melalui kewenangan seorang Presiden, Jokowi akan melakukan upaya terbaik demi tegaknya hukum dan hak bagi seluruh rakyatnya.

“Saya yakin Pak Jokowi tidak akan tinggal diam, dan akan menindak tegas semua bentuk perilaku diskriminatif di negeri ini,” tutup Billy.  (Ind Paper)

Komentar