Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 Sebagai Bagian Dari Embrio Proklamasi Indonesia Merdeka Pemahaman Sejarah Nasional Dalam Bingkai NKRI

Oleh: Eko Ismadi

”Bila kita cerdas maka kitab isa menjadi perbedaan sebagai kekuatan dan meningkatkan kemampuan”, demikian menurut orang pintar yang tertulis dalam sebuah buku. Pertanyaannya bagaimana caranya? Bukan selama ini justru perbedaan yang menjadi masalah dan hambatan bagi kita.

Cara menjadikan perbedaan sebagai kekuatan adalah dengan belajar sejarah, menjaga pemahamannya, dan belajar yang didasarkan pada kepentingan nasionalisme Indonesia. Sebuah kepentingan adalah cara berpikir secara fundamental dari sebuah bangsa yang dihadapkan pada masa depan dan cita citanya demi kelestariannya.

Tujuan dari penulisan ini adalah memahami sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah memahami sejarah sebagai salah satu upaya untuk memperkokoh nasionalisme dan memperkuat pertanahan nasional Indonesia dalam bingkai NKRI. Sejarah juga memiliki nilai dan kekuatan spiritual, maka dari itu sejarah dapat menjadi unsur yang menentukan.

Oleh sebab itu sejarah tidak hanya sekedar masa lalu yang pantas untuk dikenang saja saja tetapi sejarah juga merupakan masa lalu yang dapat dijadikan pengalaman dan guru kehidupan. Agar generasi penerusan mendapatkan tuntunan dan pedomani untuk menghindari yang salah dan mempertahan serta mengembangkan yang pantas untuk dicontoh dan ditauladani.

Memahami Sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Pada 1908, rakyat Indonesia mulai memiliki kesadaran untuk bersatu melawan penjajah. Di berbagai wilayah, pemuda Indonesia mulai membentuk perkumpulan dan menentang penjajah. Kemudian pada 1928, rasa kebangsaan Indonesia dan persatuan Indonesia mulai menjadi cermin dari rasa bangga, rasa memiliki cita-cita tinggi untuk Indonesia merdeka.

Lahirnya Sumpah Pemuda.         

Dilansir dari situs resmi Museum Sumpah Pemuda, atas inisiatif PPPI, Kongres Indonesia Muda kedua atau Kongres Pemdua II dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda, Menandai Periode Penegas Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Berikut ketiga rapat yang dilakukan di tiga gedung berbeda.

Rapat pertama. Dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Sabtu 27 Oktober 1928. Dalam rapat tersebut, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan. 

Rapat kedua. Terjadi pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop membahas masalah pendidikan. Di mana anak-anak harus mkendapat pengetahuan kebangsaan. Harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak-anak diwajibkan dididik secara demokratis.

Rapat ketiga.  Terjadi pada hari dan tanggal yang sama dengan rapat kedua, hanya saja pada sesi berikutnya berpindah ke gedung Indonesische Clubhuis Kramat. Pada rapat ketiga dijelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Dalam kongres terakhir ini sekaligus diumumkan rumusah hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan tersebut diucapkan sebagai sumpah setia, Sumpah Pemuda.

Isi Sumpah Pemdua berbunyi sebagai berikut:

–   Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

–   Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

–   Kami putra dan putri Indonsia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indoensia.

Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 Sebagai Bagian Dari Proklamasi.

Ketika  membaca buku yang berjudul Makna Sumpah Pemuda yang terbit pada tahun 2012 oleh Sri Surdaniyatun., ”Menyebutkan bahwa sumpah pemuda berasal dari kata sumpah dan pemuda. Sumpah diartikan janji dan harus ditepati. Dan ada penyebutan bahwa Sumpah pemuda adalah merupakan penegasan.”  Dan kata penegasan tersebut terdapat dalam Diorama museum Sumpah Pemuda.

Artikel dari Kompas.Com tanggal 30 Juni 2020.”Dalam upaya perjuangan untuk mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia dilaksanakan melalui berbagai periode. Salah satunya adalah periode atau masa penegas. Masa merupakan masa ditegaskanya semangat kebangsaan Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Pada masa penegas ditandai dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.”

Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan terbit 2017 oleh Sukadi,”perjuangan mengusir penjajah mulai perlawanan Sultan Agung dari Kerajaan Mataram pada 1613 hingga Sisingamangaraja seorang Raja Batak pada 1900 dan tidak pernah berhasil. Perjuangan selanjutnya memunculkan angkatan perintis kemerdekaan yang ditandai dengan berdirinya Budi Utomo. Kemudian muncul angkatan penegas. Pada periode penegas ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda pada 1928”.

Kemudian dalam berbagai kesempatan saya dapat menyampaikan pendapat tentang sejarah Proklamasi Indonesia maka akan dapat diketahui pentahapan Proklamasi yang dilakukan bangsa Indonesia semenjak dari masa kerajaan, masa kolonial Belanda, dan masa penjajahan Jepang. Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 termasuk dalam tahap yang ke empat.

Bagian Dari Proses Sejarah Proklamasi Indonesia

1. Peristiwa Pamalayu. Proklamasi Dimasa Kerajaan Singosari Raja Kertanegara. pada tahun 1275. Dimana Indonesia saat itu masih disebut PAMALAYU, sebuah wilayah yang meliputi Pulau Jawa, Sumatera, dan Semenanjung Malaka, dimana kemudian Istilah Pamalayu ini berubah menjadi Tanah Melayu. Mengapa ini disebut Proklamasi? Karena Raja Kerajaan yang berkuasa masa itu ingin menyatukan wilayah Pamalayu ini akan disatukan dalam satu Kerajaan. Melalui sebuah ekspedisi perang laut yang disebut Ekspedisi Pamalayu. Dan ini merupakan Proklamasi Pertama bagi Bangsa Indonesia.

2. Peristiwa Amukti Palapa. Cita Cita Raja Singosari dilanjutkan oleh Rajaan Majaphit yakni Hayam Wuruj dengan Mahapatih Gajah Mada. 1350. Memproklamasikan Wilayah Majapahit sebagai Nusantara yang artinya Nusa dan antara yaitu pulau diantara lautan. Wilayahnya sama dengan wilayah Kahuripan hanya diperluas menambah Maluku dan Papua serta Kalimantan.  

3. Peristiwa Lahirnya Penyebutan Nama Indonesia. Pada tahun 1901 Ketika ada kebijaksanaan politik Balas budi dari Pemerintahan Hindia Belanda isinya adalah kewajiban Belanda membangun fasilitas umum diwilayah Jajahan, memberi kesempatan putera daerah untuk memperoleh Pendidikan, dan identetas kebangsaan dan budaya wilayah Jajahan harus dipertahankan. Salah satu yang pertama mendapat Pendidikan adalah Ki Hajar Dewantara. Beliau belejar di universitas Belanda. Melalui buku sejarah ekspedisi laut Kebangsaan Inggri ditulis bahwa tanah jawa disebut Indo Nesia artinya orang Indo yang berdiam diwilayah Nesia. Pemahaman itu berkembang menjadi seluruh Wilayah Jajahan Belanda disebut Indonesia oleh orang Indonesia.  Selanjutnya berkembang dengan menyebut dirinya orang Indonesia. Ini Proklamasi tentang nama Indonesia dan Kebangsaan Indonesia.

4. Peristiwa Sumpah Pemuda. Kemudian setelah memahami dirinya memiliki identitas, wilayah, dan Bahasa maka diproklamasikan identitas itu dalam sumpah pemuda. Batas wilayahnya dan juga macam kesukuan dan manusia yang mendiaminya.   

5. Proklamasi 17 Agustus 1945. Seiring dengan perjalanan waktu maka terjadilah perang dunia ke II tahun 1941 dan Jepang berkuasa di Indonesia. Soekarno dan pejuang lain mendapat pelajaran yang berhaga tentang ari penting kemerdekaan. Dan bangsa Indonesia memiliki sebuah negara dan bangsa berdaulat. Dan memiliki pemerintahan sendiri itulah yang disebut di Proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. 

Memaknai Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928

Sejarah bagian dari kecerdasan bangsa. Dan bangsa Indonesia sudah membuktikan itu. Dimana dari masa ke masa dan waktu kewaktu. Bisa membuat kapal tanpa sekolah, membuat gedung atau bangunan tanpa belajar kenegeri orang, membuat monumen tanpa belajar menjadi arsitek.

Ajaran generasi lama selalu dapat diturunkan kepada Generasi penerusnya yakni tentang pentingnya sejarah. Sebagaimana yang dikumandangkan Moh. Yamin pada tanggal 27 Oktober 1928. Kemudian istilah itu digunakan Soekarno untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa melalui slogan kebangsaan yang berbunyi,”Jangan lupakan sejarah atau Jas Merah.”

1. Nilai dan Makna Sejarah. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dapat dipahami sebagai bagian dari proses Proklamasi Indonesia. Ketika pertama kali saya munculkan dalam pembicaraan diberbagai kampus dan wawancara Radio banyak yang pertama dan minta penjelasan ulang. Ternyata proklamasi Indonesia juga memiliki sejarah. Tidak sekedar Pembacaan teks Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 saja, tetapi pemikiran itu sudah lebih dahulu disiapkan oleh leluhur terdahulu. Dalam catatan sejarah dalah disebutkan bahwa Cikal Bakal Proklamasi adalah :

a. Dua peristiwa yang terjadi masa Indonesia masih berupa kerajaan. Kerajaan  Singosari Raja Kertanegara. pada tahun 1275.  Peristiwa Amukti Palapa. Cita Cita Raja Singosari dilanjutkan oleh Raja Majaphit yakni Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah Mada. 1350. Ketika wilayah Majapahit menjadi kekuasaan Hindia Belanda, kemudian dikenal dengan sebutan Indonesia.

b. Selanjutnya nama Indonesia menjadi sebuah Nasionalisme dan Ideologi maka tampilah pemikiran Politik Bangsa Indonesia pada tanggal 20 Mei 1908 dengan sebutan peristiwa kebangkitan nasional. Yang disebutkan bangkit adalah wilayah disebutkan sebagai Nusantara dan kemudian dimasa Kemerdekaan maka Nusantara ini juga yang menjadi wilayah Indonesia.

c. Sadar akan dirinya terdiri dari berbagai macam dan berbagai ragam maka Pemuda Indonesia di tahun 1928 berusaha untuk menyatukan diri sebagai bangsa Indonesia yang menyatakan dirinya memiliki tanah air, Bahasa, dan kebangsaan. Tepatnya tanggal 27 Oktober maka Identitas dan nama Indonesia itu dikumandangkan.

d. Setelah dijajah Jepang kemudian Bangsa mendapat pengetahuan baru yakni tanggungjawab sebagai bangsa yaitu harus berjuang dan berperang Kembali sebagaimana yang dialami di masa kerajaan. Memiliki hak untuk merdeka dan kemerdekaan itu harus diperjuangankan. Akhirnya terbentuklah sebuah negara yang disebut Indonesia meskipun pada awalnya hanya wilayah yang dikuasai Jepang namun Ketika diproklamasikan Wilayah Indonesia bekas jajahan Belanda bukan jajahan Jepang.        

2. Nilai Dan Makna dalam Kehidupan Sehari Hari. Dalam kehidupan kita yang terpenting adalah kehidupan sehari hari. Karena sendi kehidupan yang dapat menjangkau disemua lapisan masyarakat memiliki kesamaan. Dimana kesamaan itu ada diantara perbedaan. Mengapa bisa terjadi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Karena ada :

a. Nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung jawab.

b. Sumpah Pemuda hendaknya dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia sekarang ini. Agar mampu membawa Indonesia ke arah perubahan yang lebih baik. Menghindari perpecahan dan konflik yang dapart merugikan pemuda itu sendiri sebagai anak bangsa. 

c. Memahami Indonesia harus melalui sejarah nasional Indonesia bukan berdasarkan pemahaman sejarah nasional bangsa lain.

d. Pentingnya sejarah sudah dikumandangkan oleh Bapak Moh. Yamin 1928.  

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa memahami sejarah tidak cukup sekedar tahu tanggal, bulan, dan tahun atau nama orang dan nama tempat. Tetapi lebih dari itu catatan sejarah memiliki nilai dan kekuatan spiritual untuk mencintai negara Indonesia. Menumbuhkan rasa tanggungjawab dan rasa rela berjuang demi Indonesia.

Oleh sebab itu maka tulisan ini bisa menambah pengetahuan tentang pelajaran sekarah. Dimana Sumpah Pemuda tidak sekedar sumpah tetapi juga momentum peristiwa yang merupakan kelanjutan dari masa lalu, dan dapat dijadikan tonggak dan landasan pemikiran bagi bangsa Indonesia untuk merdeka.

Demikian saya akhiri ulasan ini sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, semoga bermanfaat dan dapat memberikan referensi untuk dijadikan bahan pemahaman sejarah nasionalisme Indonesia, dalam bingkai NKRI. Karena keterbatasan halaman maka ulasan terkesan terlalu singkat.

NKRI HARGA MATI ……………….. Merdeka …. !!!

Komentar