JurnalPatroliNews – Jakarta – Semakin menjadi-jadi dan tak mampu dibendung, kasus infeksi COVID-19 yang terkonfirmasi di seluruh dunia telah menembus 300 juta pada hari Jumat (7/1). Dengan penyebaran yang sangat cepat, varian Omicron membuat rekor jumlah kasus baru di puluhan negara selama seminggu terakhir.
Tujuh hari terakhir ini, 34 Negara telah mencatat jumlah kasus mingguan tertinggi sejak awal pandemi, termasuk 18 negara di Eropa dan tujuh negara di Afrika, demikian diberitakan kantor berita AFP, Sabtu (8/1).
Meskipun jauh lebih cepat penularannya daripada varian virus Corona sebelumnya, Omicron tampaknya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada pendahulunya.
Otoritas kesehatan masyarakat Prancis mengatakan bahwa risiko rawat inap sekitar 70 persen lebih rendah untuk Omicron, mengutip data dari AS, Inggris, Kanada, dan Israel.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan, bahwa bagaimanapun juga Omicron tidak boleh dikategorikan ringan, karena virus itu telah membuat orang masuk rumah sakit dan membunuh orang-orang.
“Faktanya, tsunami kasus sangat besar dan cepat, sehingga membanjiri sistem kesehatan di seluruh dunia,” ungkapnya.
Komentar