“Kami memperkirakan rasio utang akan mencapai puncaknya pada 45,1% dari PDB pada tahun 2022 sebelum menurun secara bertahap, difasilitasi oleh dimulainya kembali pertumbuhan PDB yang kuat dan kebijakan fiskal yang lebih ketat,” keterangan Fitch.
Menurut catatan BI yang dirilis pada Senin (15/11), ULN Indonesia pada triwulan III 2021 tercatat sebesar 423,1 miliar dolar AS atau tumbuh 3,7% (yoy), lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 2,0% (yoy).
“Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” papar BI dalam press release-nya.
Menurut World Bank Group (Bank Dunia) dalam sebuah publikasinya yang berjudul International Debt Statistics 2022, negara berkembang memasuki tahun pagebluk 2020 dalam posisi yang rentan dengan tingkat ULN yang sudah di level tinggi.
Tingginya peningkatan ULN tersebut mendorong lembaga multilateral seperti World Bank dan Dana Moneter Internasional (IMF) membuat kebijakan inisiatif, dengan meluncurkan Debt Service Suspension initiative (DSSI) oleh negara-negara G-20 pada bulan April 2020 untuk membantu negara berpenghasilan rendah ke menengah dalam mengatasi dampak pandemi. Prakarsa DSSI telah menyalurkan lebih dari US$10,3 miliar bantuan ke lebih dari 40 negara yang memenuhi syarat.
Komentar