ULMWP: Papua Akan Merdeka, Hindari Tindakan Anarkis

Jurnalpatrolinews – Sentani : United Liberation Movemnet for West papua (ULMWP) mengehendaki agar perjuangan Papua Merdeka tanpa ada tindakan anarkis. Hal ini disampaikan Kepala Departemen Politik ULMWP, Bazoka Logo kepada wartawan di Sentani, Jumat (28/8)

Dirinya mengingatkan kepada seluruh masyarakat Papua agar memberikan dukungan penuh kepada ULMWP.

Selain itu diminta kepada seluruh masyarakat Papua supaya tidak menggunakan pendekatan kekerasan atau anarkis dalam upaya-upaya untuk mendirikan sebuah negara di Papua.”Orang Papua yang mau merdeka harus hindari anarkis,” tambahnya disela-sela acara doa syukuran atas kebebasannya dari penjara, kemarin.

Kegiatan doa syukur itu dihadiri oleh Ketua II Legislatif ULMWP, Buchtar Tabuni dan Edison Waromi, S.H serta sejumlah pemimpin gerakan Papua Merdeka lainnya.

Kepada wartawan, Bazoka Logo menjelaskan, kegiatan yang digelar pihaknya itu sebagai bentuk syukuran kepada Tuhan dan leluhur orang Papua yang sudah memberikan kekuatan bagi pihaknya selama menjalani masa kurungan penjara selama satu tahun dua minggu, sejak 2019 lalu.

Untuk diketahui Bazoka menjalani proses tahanan sejak Ia ditangkap pada 15 Agustus 2019 saat memimpin aksi demonstrasi damai dalam rangka memperingati 57 tahun perjanjian New York Agreement 15 Agustus 1962.

Dia menjalani kurungan penjara selama 1 tahun dua minggu di Lapas Abepura- Jayapura atas kasus dan keterlibatannya saat memimpin aksi demonstrasi tersebut.

” Saya menjalani kurungan selama 1 tahun 2 minggu dan tanggal 26 Agustus kemarin saya dibebaskan. Maka hari ini saya melaksanakan syukuran. Saya dipenjara setelah saya memimpin aksi demo pada 15 Agustus 2019 dalam rangka memperingati perjanjian New York Agreement 1962,” jelasnya kepada wartawan di Sentani (28/8), kemarin.

Dia mengaku meski baru selesai menjalani hukuman penjara bukan berarti perjuangan untuk Papua berdiri menjadi sebuah negara tersendiri berhenti.

“Yang jelas ULMWP pastikan bahwa Papua itu sudah merdeka. Kami akan merdeka, bukan lagi kami sedang berjuang, kami sudah mempersiapkan mendirikan sebuah negara di atas tanah ini, ada prosedur. Kami tahu bahwa Indonesia takut menghadapi ULMWP. Indonesia tahu itu kami sedang menunggu waktu untuk mendirikan sebuah negara,” tegasnya.

Untuk itu dia berpesan kepada seluruh orang Papua, bahwa apa yang sudah disampaikan oleh ULMWP untuk melakukan persatuan supaya harus tetap terjalin. “Kami pesan supaya terus dukung ULMWP, menjadi promotor politik bagi rakyat Papua. Oleh karena itu dukungan seperti juga harus terus ditingkatkan,” ujarnya.  (ceposonline)

Komentar