United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) Ancam Massa Aksi Penjemputan Tapol Papua

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Mantan terpidana kasus makar dan kerusuhan di Kota Jayapura pada 2019 lalu akan kembali ke Jayapura pada 22 Agustus 2020. Kabar perkembangan situasi berlanjut ketika kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) akan menggalang massa dalam aksi penjemputan ke-empat terpidana di Bandara Sentani. Diantara keempat terpidana tersebut adalah Buchtar Tabuni, Agus Kossay, Steven Itlay, dan Hengky Hilapok.

Dengan beredarnya kabar bahwa kelompok KNPB akan turun ke jalan dengan dalih penjemputan, pihak United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) melalui Biro Politik Alen Halitopo mengatakan bahwa seharusnya penjemputan tidak melibatkan massa dalam jumlah yang banyak.

“Saat ini bukan waktunya melakukan aksi, momen kedatangan empat tapol adalah suka cita kita semua. Jika nanti ada mobilisasi massa, saya khawatir pihak keamanan akan mengambil alih dan mencampuri  aksi,” ungkapnya.

Halitopo menjabarkan bahwa sudah dapat dipastikan jika pihak keamanan akan ikut turun tangan dalam aksi yang melibatkan massa. Hal itu dirasa akan menggeser nilai baik karena Buchtar adalah simbol kebebasan bagi orang Papua saat ini.

“kalau sampai terjadi perselisihan, apakah bisa kita merayakan kedatangan mereka. Karena hari itu (22/8) sebagai salah satu waktu yang harus kita rayakan dengan suka cita,” ujar Halitopo.

Dalam tambahannya, Alen Halitopo seolah menyindir pihak yang ingin memaksakan aksi penjemputan (Ogram Wanimbo sebagai koordinator KNPB). Ia menilai bahwa kondisi saat ini seluruh komponen harus bisa menahan diri untuk sebentar saja, puncak momen kedatanan Buchtar dan tiga aktivis lainnya bukanlah di jalanan melaikan dirangkaian acara bakar batu sebagai perayaan syukur.

“bisa saja terjadi salah paham, kita juga harus sadar dengan kelompok provokator. Jangan mengedepankan gengsi. jika benar terjadi kerusuhan maka yang ada nantinya adalah kebrutalan,” tandasnya.

Bahkan ia dan pihak ULMWP mengancam akan menahan aksi pergerakan. Ia berpandangan lebih baik melarikan (menculik) Buchtar bersama tiga tapol lainnya untuk kesuksesan perayaan yang sebenarnya.  (Ind Paper)

Komentar