Usut Corona di Wuhan, WHO Bertemu Staf RS yang Tangani Pasien Pertama

JurnalPatroliNews, Jakarta – Tim pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus Corona bertemu dengan para staf di rumah sakit (RS) Wuhan, China yang menerima kasus COVID-19 pertama yang dikonfirmasi.

Kelompok pakar WHO itu dibawa ke Rumah Sakit Jinyintan, rumah sakit pertama yang menerima pasien COVID-19 yang didiagnosis secara resmi pada akhir 2019, ketika kengerian virus Corona muncul di pusat kota Wuhan.

Otoritas China tidak memberikan rincian mengenai kunjungan tim WHO ke rumah sakit tersebut.

Dalam sebuah cuitan di Twitter, anggota tim WHO, Peter Daszak menyambut kunjungan ke rumah sakit tersebut sebagai “Kesempatan penting untuk berbicara langsung dengan petugas medis yang berada di lapangan pada saat kritis melawan COVID!”

Usai kunjungan ke rumah sakit, pada Sabtu (30/1) sore waktu setempat, tim WHO dijadwalkan mengunjungi pameran besar yang memuji tanggap darurat otoritas kesehatan Wuhan dalam tahap awal virus yang kacau dan menakutkan.

Misi WHO ini dilakukan dengan beban politik yang berat. Misi ini telah mengalami penundaan, dengan China menolak akses hingga pertengahan Januari, sementara ada tanda tanya tentang apa yang dapat diharapkan para ahli untuk ditemukan setahun setelah virus pertama kali muncul.

Direktur darurat WHO Micheal Ryan mengatakan bahwa keberhasilan misi ini “tidak diukur secara mutlak dalam menemukan sumber pada misi pertama.”

“Ini adalah urusan yang rumit, tetapi yang perlu kami lakukan adalah mengumpulkan semua data … dan melakukan penilaian tentang seberapa banyak yang kami ketahui tentang asal mula penyakit dan studi lebih lanjut tentang apa yang mungkin diperlukan untuk menjelaskannya,” ujarnya dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss.

Pekan lalu, China memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak melakukan “campur tangan politik” selama misi WHO ini. Hal ini disampaikan setelah Gedung Putih menuntut penyelidikan internasional yang “kuat dan jelas”.
WHO menegaskan penyelidikan akan tetap berpegang pada ilmu di balik bagaimana virus ini berpindah dari hewan – yang diyakini kelelawar – ke manusia.

Tim WHO juga diharapkan mengunjungi pasar Huanan yang diyakini sebagai kelompok utama infeksi pertama, Institut Virologi Wuhan dan laboratorium lain, dalam apa yang digambarkan WHO sebagai “jadwal yang sangat sibuk”.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada hari Jumat (29/1) menyebut kunjungan WHO ke Wuhan ini sebagai “bagian dari penelitian global” atas pandemi.

“Ini bukan investigasi,” kata Zhao Lijian kepada wartawan.

(dtk)

Komentar