UU Sementara Hanya Omong Kosong, OPM Anggap ULMWP Sarat Kepentingan dan Mengikis Perjuangan Papua

Jurnalpatrolinews – Jayapura : Pergolakan dan dinamika yang terjadi di Papua banyak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok yang ingin menjadikan Papua sebagai lahan untuk mengeruk kekayaan serta kedudukan yang tinggi. Hal itu diutarakan oleh Ketua Organisasi Papua Merdeka (OPM) Jeffrey Bomanak. (21/10)

“Apa yang terjadi sekarang adalah kerena banyak kelompok-kelompok yang ingin mementingkan isi perutnya sendiri. Hingga akhirnya tanah moyang leluhur ini dikorbankan,” ujar Jeffrey.

Jeffrey juga menilai bahwa situasi yang kacau di Papua lebih dipengaruhi oleh organisasi yang mengatasnamakan Papua namun lupa akan jati diri Papua itu sendiri. Ketika ditanyai lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Benny Wenda dan organisasi ULMWP-nya adalah otak dari kehancuran yang sengaja diciptakan.

“ULMWP adalah organisasi licik yang sengaja dimunculkan untuk menghambat perjuangan yang sudah ada sebelumnya. Terlebih atas dasar apa mereka bisa berjalan sampai sekarang, semua orang-orang ULMWP itu penipu,” tandas Jeffrey.

Namun yang sangat disesalkan oleh Jeffrey dan segenap pejuang tantara pembebasan adalah upaya permainan yang dilakukan oleh ULMWP secara sembunyi-semunyi. Oleh sebab itu Jeffrey yang membawahi kelompok OPM merasa tidak dihargai dan dikhianati.

“Licik! Mereka orang-orang ULMWP sangat licik. Menjual nama atas dasar perjuangan Papua. Apa yang dilakukannya justru melecehkan nama Papua. Mereka menginjak-injak harga diri Bangsa Papua,”

Ditambahkan, kata Jeffrey, pihaknya akan mengultimatum Edison Waromi yang merupakan Ketua Komite Legislatif ULMWP. Pasalnya melalui Edison tersebut, pihak ULMWP seolah mengesahkan undang-undang sebagai dasar pembentukan sebuah negara.

“Apa yang menjadi dasar dari Edison membentuk sebuah undang-undang. Ini dikarenakan seluruh hak konstitusi perjuangan Papua ada di tangan OPM yang diwariskan melalui konferensi yang suci dan terhormat,” ungkap Jeffrey.

Pihaknya juga mengatakan bahwa Edison tidak lebih dari seorang ‘badut hiburan’ yang aksinya hanya untuk menghibur disebuah acara pertunjukan.

“Edison adalah pemeran ‘badut hiburan’, dia tidak paham dan sepertinya sedang bermain-main. Dalam pembuatan hukum konstitusi yang jelas harus diselenggarakan dengan pemikiran yang matang dan dalam forum yang terhormat. Bukan bersembunyi di ‘para-para’,” ujarnya sedikit tertawa.

Meski demikian diakhir pernyataannya pihak Jeffrey Bomanak bersama elemen perjuangan OPM/TPNPB telah mengecam tindakan yang dilakukan oleh ULMWP secara sepihak dan terkesan merancukan perjuangan Papua.  (Ind Paper)

Komentar