Wamen BUMN Ramal Kredit Korporasi Bakal Tumbuh, Tanda Apa?

JurnalPatroliNews – Jakarta, Permintaan kredit korporasi diperkirakan meningkat di tahun ini. Hal tersebut diyakini oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo.

Pria yang kerap disapa Tiko dalam melakukan restart ekonomi, UMKM akan menjadi sektor yang paling cepat untuk bangkit lagi. Setelah UMKM bergeliat dan vaksinasi mulai merata di perkotaan, maka aktivitas ekonomi pun perlahan kembali pulih. Sementara sektor korporasi akan paling terakhir pulih.

“Karena dari sisi demand, perkotaan mulai bangkit dan akan tumbuh kredit korporasi untuk kredit modal kerja atau investasi baru,” jelas Tiko dalam MGN Sumit 2021 secara virtual, Rabu (27/1/2021).

Proyeksi pertumbuhan kredit korporasi di tahun ini juga sebelumnya telah diramal oleh Bank Indonesia (BI).

Dalam hasil Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan periode Desember 2020 keluaran BI, menunjukkan kebutuhan pembiayaan korporasi dari perbankan meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal tersebut terefleksi dari Saldo Bersih Tertimbang pada Desember 2020 yang sebesar 13,9%, yang lebih tinggi dibandingkan dengan November 2020 yakni 12%.

Angka Saldo Bersih Tertimbang pada survei Desember 2020 merupakan yang tertinggi dalam lima bulan terakhir. Saldo bersih tertimbang adalah perkalian antara saldo bersih dan bobot masing-masing sektor ekonomi.

BI memproyeksi pembiayaan korporasi pada kuartal I-2021 akan meningkat, terutama untuk mendukung aktivitas operasional.

“Ini terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kebutuhan pembiayaan korporasi pada 3 bulan mendatang sebesar 17,1%,” sebut keterangan tertulis BI yang dirilis Senin (18/1/2021).

Peningkatan kebutuhan pembiayaan terutama terjadi pada sektor Industri Pengolahan, Konstruksi, dan Perdagangan. Kebutuhan pembiayaan korporasi tersebut sebagian direncanakan menggunakan kredit bank, namun sebagian lainnya akan dipenuhi dari Dana Sendiri (Laba Ditahan).

Sementara dari sisi penawaran perbankan, penyaluran kredit baru diperkirakan mulai meningkat pada awal 2021. Hal tersebut terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang perkiraan penyaluran kredit baru Januari 2021 sebesar 53,1% atau lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2020 yang mencapai 42,8%.

Berdasarkan kelompok bank, peningkatan penawaran diperkirakan pada bank umum syariah dan bank umum. Sementara berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan tertinggi pada kredit modal kerja dan kredit pemilikan rumah.

(cnbc)

Komentar