Alasan BPOM Izinkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca di RI

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) sempat menangguhkan distribusi vaksin AstraZeneca di Indonesia. Namun kini vaksin sudah bisa digunakan. Alasannya?

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari BPOM, Lucia Rika Andalusia mengatakan Badan POM dan sejumlah ahli telah melakukan evaluasi terkait AstraZeneca.

“Hasil evaluasi uji klinik secara keseluruhan AstraZeneca dua dosis interval 8-12 minggu total 23.745 subyek aman dan ditoleransi dengan baik,” kata Lucia, Jumat (19/3/2021).

Dia menambahkan penggunaan vaksin AstraZeneca merangsang pembentukan antibodi pada dewasa dan lansia. Dengan teter antibodi untuk dewasa 32 kali dan lansia mencapai 21 kali.

Sementara untuk efikasi setelah pemantauan sekitar dua bulan menunjukkan 62,1 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari standard WHO. “Hasil ini sesuai dengan WHO minimal 50 persen,” ungkapnya.

Untuk mutu, BPOM mengaji berbagai dokumen yang berisi seperti mutu bahan awal hingga stabilitas antigen. Lucia menyebutkan hasil seluruhnya memenuhi syarat dan beberapa hal harus diperbarui terkait stabilitas data lebih panjang.

Dengan seluruh penilaian itu, izin AstraZeneca telah dikeluarkan oleh Badan POM pada 22 Februari lalu.

Vaksin AstraZeneca dikemas dalam dus 10 vial Bervolume 5 ml. Tiap vial tersebut berisi 10 dosis vaksin.

Sementara untuk kejadian efek samping umumnya ringan dan sedang. Sementara itu reaksi lokal adalah nyeri saat ditekan, panas dan pembengkakan. Muncul juga reaksi sistemik seperti sakit kepala, panas dan meriang.

“Serta reaksi seperti kelelahan, sakit kepala, panas meriang dan nyeri sendi,” kata dia.

Sebelumnya, ditemukan kasus pembekuan darah pada lansia di Denmark usai disuntik vaksin AstraZeneca. Hal ini mengundang sejumlah negara yang menggunakan vaksin itu menghentikan sementara penggunaannya.

Berdasarkan kesimpulan otoritas kesehatan Uni Eropa, vaksin AstraZeneca aman secara ilmiah. WHO pun menyarankan semua negara dapat menggunakan vaksin AstraZeneca karena manfaatnya lebih besar dari kerugiannya.

(cnbc)

Komentar