Saat ini, pembangkit listrik energi terbarukan terbesar di dunia masih dipegang oleh Bendungan Tiga Ngarai (Three Gorges Dam) di China. Bendungan ini memiliki kapasitas sekitar 22.500 MW dan menjadi simbol transisi energi besar-besaran di negeri Tirai Bambu.
Selain itu, proyek energi bersih lainnya yang patut dicatat adalah Tengger Desert Solar Park, yang memiliki kapasitas lebih dari 1.547 MW, serta Pembangkit Listrik Tenaga Angin Gansu, yang saat ini memiliki kapasitas lebih dari 6.000 MW dan direncanakan mencapai 20.000 MW.
Di Indonesia, pemerintah juga berupaya mengurangi ketergantungan terhadap batu bara dengan menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025. Meski demikian, produksi batu bara dalam negeri tetap tinggi, dengan target 740 juta ton pada tahun tersebut, di mana 240 juta ton dialokasikan untuk konsumsi domestik dan sisanya untuk ekspor.
Hal ini menunjukkan bahwa transisi energi di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam aspek ekonomi dan kebijakan.
Secara keseluruhan, meskipun penggunaan batu bara masih signifikan di beberapa negara, momentum menuju energi terbarukan semakin kuat. Kebijakan, inovasi teknologi, dan investasi di sektor ini akan menjadi faktor penentu dalam percepatan transisi energi global di tahun-tahun mendatang.
Komentar