JurnalPatroliNews – Jakarta – Meskipun ekonomi global tengah dilanda ketidakpastian, daya tarik kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 sebagai primadona investasi properti di Indonesia tidak meredup.
Kawasan ini justru semakin menunjukkan eksistensinya sebagai zona elite dan strategis, sejalan dengan roadmap pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Surakarta, Agus Trihatmoko, PIK 2 telah melampaui citra kawasan hunian biasa. Ia menyebut kawasan ini sebagai simbol kemewahan dan representasi modernitas masyarakat urban kelas atas.
“PIK 2 menawarkan lebih dari sekadar properti—ini adalah bagian dari gaya hidup premium. Dengan arah pembangunan nasional yang makin progresif, permintaan terhadap hunian mewah meningkat tajam. PIK 2 sudah berada di garis depan menjawab tren ini,” jelas Agus saat diwawancarai pada Rabu, 16 April 2025.
Keunggulan geografis PIK 2 di pesisir utara Jakarta turut memperkuat posisinya. Meski pusat pemerintahan Indonesia tengah bertransisi ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan, Jakarta tetap menjadi pusat ekonomi yang tak tergantikan.
“Faktanya, banyak investor masih mengandalkan Jabodetabek sebagai zona investasi utama. Kawasan ini tetap menjadi rumah bagi markas perusahaan besar, pusat bisnis, dan jaringan industri yang kuat,” lanjut Agus.
Kondisi geopolitik dunia yang memanas, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan China, tidak menyurutkan minat investor terhadap properti di kawasan ini. Justru, PIK 2 dipandang sebagai opsi aman dalam portofolio investasi jangka panjang.
“Investor papan atas cenderung memiliki fleksibilitas finansial yang tinggi. Mereka tidak terlalu terpengaruh suku bunga atau akses kredit. Karena itu, properti seperti di PIK 2 menjadi pelabuhan yang aman dan menjanjikan,” tutup Agus.
Dengan kombinasi lokasi strategis, konsep pembangunan berkelas dunia, serta dukungan infrastruktur yang terus berkembang, PIK 2 terbukti mampu bertahan sebagai destinasi investasi properti premium, bahkan di tengah badai ekonomi global.
Komentar