JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen untuk menekan konsumsi Liquefied Petroleum Gas (LPG) guna mengurangi ketergantungan pada impor. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah memperluas jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas).
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa program jargas terus berjalan dan telah mencapai lebih dari 1 juta sambungan rumah tangga (SR) hingga September 2024. “Jargas berbasis dana APBN telah terpasang di 703.000 rumah, sementara 400.000 rumah lainnya terhubung melalui jargas yang dibangun tanpa dana APBN,” ujar Yuliot dalam acara Hilir Migas Conference, Expo, & Awards 2024 di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Program ini tidak hanya memperluas akses energi, tetapi juga berpotensi mengurangi impor LPG dalam jumlah signifikan. Pemerintah menargetkan pemasangan 5,5 juta sambungan rumah tangga hingga tahun 2030. Dengan target tersebut, diproyeksikan Indonesia dapat mengurangi impor LPG hingga 550 ribu ton per tahun sekaligus menghemat subsidi sekitar Rp 5,6 triliun.
“Langkah ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada LPG impor, yang selama ini membebani keuangan negara,” kata Yuliot.
Ketergantungan Indonesia terhadap LPG impor memang terus meningkat dari tahun ke tahun. Data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023 mencatat impor LPG sepanjang 2023 mencapai 6,95 juta ton, atau 79,7% dari kebutuhan nasional sebesar 8,71 juta ton. Angka ini naik 3,13% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 6,739 juta ton.
Tren ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Dalam satu dekade terakhir, impor LPG terus menunjukkan peningkatan signifikan. Kondisi tersebut membuat pemerintah semakin gencar mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Dengan program jargas yang terus diperluas, pemerintah berharap mampu mewujudkan kemandirian energi sekaligus meringankan beban keuangan negara. Program ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam transformasi sektor energi Indonesia.
Komentar