JurnalPatroliNews – Jakarta – Penyebaran stiker yang menolak Elon Musk semakin meningkat di kalangan pemilik Tesla. Salah satu penjual stiker tersebut, Matthew Hiller, mengungkapkan bahwa permintaan terhadap produk ini mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Mengutip Business Insider, Hiller menyebut bahwa penjualan stiker anti-Elon Musk meningkat tajam setelah keterlibatan CEO Tesla dalam kampanye politik Donald Trump yang menuai kontroversi. Dalam sehari, ia mengaku berhasil menjual sekitar 400 hingga 500 stiker bertuliskan ‘Elon Killed My Resale Value’.
“Banyak pemilik Tesla kini merasa kesulitan menjual mobil mereka karena harga jual kembali yang anjlok. Mereka merasa terjebak secara finansial dan tidak dapat menjualnya dengan keuntungan yang diharapkan,” ujar Hiller.
Berdasarkan ulasan yang ditinggalkan di toko online miliknya, banyak pelanggan merasa lebih nyaman mengendarai Tesla mereka setelah menempelkan stiker tersebut. Beberapa bahkan menyatakan akan tetap memasangnya hingga berhasil menjual mobil mereka.
Menurut Hiller, sejumlah pembeli stiker menganggap dukungan politik Musk terhadap sayap kanan sebagai faktor yang membuat mereka enggan dikaitkan dengan merek Tesla. Hal ini berdampak pada penurunan penjualan dan harga saham Tesla dalam beberapa waktu terakhir.
“Reaksi terhadap stiker ini sangat besar sejak Musk menunjukkan dukungannya kepada Trump. Banyak pelanggan yang merasa kecewa dengan arah politiknya,” kata Hiller.
Salah satu pelanggan yang memiliki sistem baterai Tesla Powerwall juga membeli stiker untuk ditempel di rumah mereka sebagai bentuk protes.
Stiker yang dijual dengan harga antara US$6,28 (sekitar Rp102 ribu) hingga US$12,54 (sekitar Rp204 ribu) ini tidak hanya laris di Amerika Serikat, tetapi juga di berbagai negara lain, seperti Prancis, Norwegia, Jepang, Kanada, Estonia, Malaysia, dan Irlandia.
Gerakan anti-Tesla semakin mendapat momentum dalam beberapa pekan terakhir, dengan aksi protes yang digelar di luar puluhan ruang pamer Tesla di seluruh AS.
Komentar