Masuk KSPN Bali Baru, Ganjar Siap Jadi Mandor ! Kawal Pembangunan Kawasan Wisata Borobudur

JurnalPatroliNews – Magelang,– Begitu pentingnya kawasan wisata Candi Borobudur dalam industri pariwisata Indonesia sehingga destinasi itu pun masuk dalam lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau Bali Baru dengan status super prioritas.

Bahkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku siap menjadi mandor untuk mengawal pembangunan kawasan wisata yang masuk dalam daftar situs Warisan Budaya Dunia (World Heritage Site) milik Unesco.

Hal itu diungkapkan Ganjar kala mendampingi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinvest) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim saat meninjau kawasan Borobudur di Magelang, Jumat (12/3/2021).

“Saya tadi izin ke Pak Menko (Marinvest), boleh nggak saya jadi mandornya. Harapan saya dengan begitu, saya bisa memantau mana yang kurang, mana yang macet agar betul-betul bisa progresif. Dan tadi oleh Pak Menko Marinvest diizinkan, jadi saya akan komunikasi intens dengan Pak Bupati untuk sering-sering kesini mengecek satu-satu,” ujar Ganjar.

Ia juga mengapresiasi dukungan penuh pemerintah pusat, dengan kedatangan ketiga menteri secara langsung maka berbagai persoalan bisa cepat diselesaikan dan terintegrasi.

“Kami ingin mengkompakkan dan menyamakan persepsi dalam eksekusi program ini. Harapannya dengan begitu, percepatan dan akselerasi bisa dilakukan,” katanya.

Apalagi, lanjut Ganjar di lokasi itu akan ada rencana exit tol yang dipastikan mampu mengembangkan wilayah Jogja, Solo, Semarang (Joglosemar). Untuk itu, dengan integrasi ini, maka diharapkan pembangunanya sesuai harapan.

Ganjar mengatakan ada beberapa poin penting yang dibahas, yaitu semua rancangan pembangunan harus menginduk pada Kemendikbud. Selain itu, ada pembagian tugas dari masing-masing pihak agar semua berjalan dengan baik.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku siap menjadi mandor untuk mengawal pembangunan kawasan wisata yang masuk dalam daftar situs Warisan Budaya Dunia (World Heritage Site) milik Unesco.

(*/lk)

Komentar