Mengatasi Perubahan Iklim Melalui Pengurangan Emisi Karbon, 157 Ribu Ha Lahan Gambut di Kalteng Direstorasi

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Dalam mengatasi perubahan iklim melalui pengurangan Emisi Karbon, PT Rimba Makmur Utama (RMU), salah satu Perusahaan pemegang Konsesi untuk Restorasi dan Konservasi, hutan gambut seluas 157 ribu hektare di Kalimantan Tengah, yang dikenal dengan nama Katingan Mentaya Project (KMP).

KMP merupakan Nature-based Solution Project terbesar di dunia, ditinjau dari segi pengurangan Emisi Karbon, yang diproyeksikan selama 60 tahun ke depan (masa berlakunya konsesi), atau sebesar 7,5 juta metrik ton Karbon per tahun.

Dalam pelaksanaannya, KMP bekerja sama dengan 35 Desa di 2 Kabupaten, di sekitar area Konsesi KMP, melalui Program pemberdayaan Masyarakat dan pengembangan ekonomi Restoratif, untuk menciptakan mata pencaharian alternatif bagi Masyarakat Desa.

KMP adalah pemegang Sertifikasi Verified Carbon Standard (VCS) Program, dan CCCBS (Climate, Community & Biodiversity Standards), dengan Triple Gold Standard dari Verra, sebuah Badan Sertifikasi Carbon Credit, yang diakui secara Internasional.

KMP merupakan salah satu bukti, bahwa Nature-Based Solution Company, bisa secara nyata berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim, yakni melalui pengurangan emisi Karbon, Restorasi dan Konservasi keanekaragaman hayati, serta pengembangan ekonomi Masyarakat.

RMU itu sendiri adalah Perusahaan, yang menawarkan Solusi-solusi berbasis Alam, atau Nature-based Solution Entreprise, yang berkontribusi pada pengurangan Emisi Karbon, melalui Inisiatif berbasis lingkungan.

Dharsono Hartono, CEO RMU, mengucapkan rasa syukurnya, atas keberhasilan KMP mendukung Pemerintah, dalam mengatasi perubahan Iklim dengan mengurangi Emisi Karbon.

“Saya bersyukur bahwa kini, 15 tahun kemudian, Program-program kami di KMP telah membawa RMU semakin dekat ke tujuan besarnya, yakni mendukung Pemerintah, untuk menciptakan Indonesia dan dunia, yang berkelanjutan, melalui upaya untuk menanggulangi perubahan Iklim, melalui kerja sama dengan dengan masyarakat, Pemerintah dan pemangku kepentingan lain,” ujarnya, Minggu (22/5/22).

Komentar