Menkop juga mendukung Inkopdit bila berkeinginan menjadi penyalur KUR, tapi harus dengan sasaran yang jelas. “Bisa juga dijalankan dengan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan di daerah. Koperasi kredit bisa memberikan pinjaman kredit ke masyarakat miskin dengan memakai skema KUR. Misalnya, pinjaman selama 20 tahun dengan bunga 1%,” kata Menkop.
Usai pertemuan, Sekretaris Inkopdit Yohanes de Deo Wiyastoko menjelaskan bahwa selama ini pelayanan asuransi untuk anggota Inkopdit dilakukan PT Pialang Asuransi Nasional Indonesia (Pandai) dimana Inkopdit memiliki saham disana.
“Namun, di kemudian hari timbul banyak masalah karena ada aturan yakni Peraturan OJK, yang membatasi hal tersebut,” terang Deo Wiyastoko.
Berdasarkan itu, lanjut Deo Wiyastoko, Inkopdit berencana untuk mendirikan koperasi asuransi (spin off) yang nantinya akan melayani seluruh anggota Inkopdit. “Kita akan bikin koperasi asuransi yang di tahap awal akan bergerak di sektor asuransi jiwa dan kredit. Kita juga sudah bertemu dengan OJK terkait hal itu,” kata Deo Wiyastoko.
Selain itu, Inkopdit juga berkeinginan untuk menjadi penyalur KUR. “Baru ada satu anggota kami yang menjadi penyalur KUR. Kami berkeinginan untuk juga dilibatkan sebagai penyalur KUR di daerah kami masing-masing,” ujar Deo Wiyastoko.
Komentar