JurnalPatroliNews – Tenggarong, Kaltim – Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya hilirisasi dalam mengembangkan aneka produk dari kratom melalui koperasi di Kalimantan.
“Saat ini, proses produksi Kratom itu sudah bisa dilakukan oleh koperasi,” kata MenkopUKM, Teten Masduki, usai mengunjungi Sentra Produksi Kratom milik Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) cabang Kalimantan Timur, di Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Jumat (13/9).
Kratom merupakan tanaman endemik Asia Tenggara yang sejak lama daunnya dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat sebagai tumbuhan herbal dan memiliki nilai ekonomi yang cukup besar.
Didampingi Deputi Bidang Perkoperasian KemenkopUKM Ahmad Zabadi dan CEO Koperasi Koprabuh Indonesia, Yohanis Walean, Menteri Teten menambahkan, langkah strategis pengembangan produk kratom bahkan sudah ada dibahas di Rapat Kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi. “Karena, ini sangat layak untuk dikembangkan sebagai peningkatan ekonomi Kalimantan,” kata Menteri Teten.
MenkopUKM optimistis hilirisasi produk kratom dapat dilakukan apalagi Koperasi Koprabuh sudah melakukan riset yang cukup mendalam. Dan ini bisa menjadi bahan baku bagi supply chain untuk industri farmasi, makanan dan minuman, serta sektor-sektor lainnya. “Ini yang ingin kita kembangkan produksinya,” kata Menteri Teten.
Bahkan, terkait pasar, Menteri Teten menyebutkan, permintaan dunia sudah semakin besar. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor kratom selalu mengalami pertumbuhan dengan tren sebesar 15,92 persen per tahun, sejak 2019.
Salah satu negara tujuan ekspor utama kratom Indonesia adalah Amerika Serikat. Pada periode Januari-Mei 2023, porsi AS mencapai 4,86 juta dolar AS atau 66,30 persen dari total ekspor kratom Indonesia.
Komentar