Saham Circle Meroket di Hari Pertama Perdagangan di Bursa New York

JurnalPatroliNews – Jakarta – Perusahaan penerbit stablecoin, Circle Internet Financial (kode saham: CRCL.N), mencuri perhatian pasar setelah resmi melantai di Bursa Efek New York (NYSE) pada Kamis, 5 Juni 2025. Di hari pertamanya, harga saham Circle langsung melonjak lebih dari dua kali lipat dari harga pembukaan.

Saham CRCL dibuka di level USD 69 per saham, yang membuat valuasi perusahaan ini menembus angka USD 18 miliar atau sekitar Rp290 triliun jika dikonversi.

Menurut laporan Reuters, harga saham Circle sempat menyentuh USD 103,75, memicu penghentian sementara perdagangan karena volatilitas tinggi. Saham tersebut kemudian ditutup di level USD 83,23, menguat sekitar 168% dari harga penawaran umum perdana (IPO).

IPO Sukses Jadi Sinyal Positif Bagi Dunia Kripto

Lonjakan harga saham Circle diyakini menjadi sinyal positif bagi industri aset digital secara keseluruhan. Dengan makin jelasnya aturan di sejumlah negara dan harga kripto yang kembali naik, banyak investor mulai melirik kembali sektor ini.

“Setiap kali perusahaan kripto sukses go public, itu membuka peluang baru bagi yang lainnya,” ungkap Matt Kennedy, analis IPO dari Renaissance Capital.

Dana Triliunan Diraup dari Penjualan Saham Perdana

Dari proses IPO ini, Circle dan investor lamanya berhasil menghimpun dana sebesar USD 1,05 miliar (sekitar Rp17 triliun). Mereka melepas sekitar 34 juta saham di harga USD 31 per saham, lebih tinggi dibanding proyeksi awal yang hanya berada di kisaran USD 27–28.

Kenaikan harga yang agresif serta respons positif pasar menunjukkan bahwa sentimen terhadap perusahaan teknologi keuangan berbasis blockchain masih sangat kuat. Ini juga dipandang sebagai titik balik penting dalam upaya membawa industri kripto ke ranah keuangan arus utama.

Komentar