JurnalPatroliNews – Jakarta – Perubahan besar terjadi di sektor hilir energi Indonesia. Raksasa energi global Shell resmi mengumumkan akan mengalihkan seluruh kepemilikan bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)-nya di Tanah Air. Bisnis ini nantinya akan dikelola oleh perusahaan patungan hasil kolaborasi antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group.
Meski mengejutkan sebagian pihak, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa langkah ini adalah hal yang lazim dalam dunia bisnis. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia yang turut menanggapi kabar tersebut menyebut, langkah Shell bukanlah sesuatu yang luar biasa.
“Itu aksi korporasi biasa, business to business. Karena Shell bukan BUMN, kita harus menghargai keputusan mereka sebagai perusahaan swasta,” ujar Bahlil saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (23/5/2025).
Menurutnya, pengalihan kepemilikan ini tidak berarti Shell hengkang sepenuhnya atau menutup bisnisnya. “Mereka hanya menjual kepemilikan, bukan menghentikan operasional. Bisnis tetap jalan terus,” tegasnya.
Pernyataan Bahlil diamini oleh Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea. Dalam keterangannya, Susi menegaskan bahwa operasional SPBU Shell akan berjalan seperti biasa meskipun kepemilikannya berpindah tangan. Transaksi ini hanya mencakup bisnis SPBU dan distribusi bahan bakar minyak (BBM), tidak termasuk divisi pelumas Shell yang tetap dikembangkan secara independen.
“Setelah proses ini rampung, merek Shell akan tetap hadir di Indonesia melalui perjanjian lisensi. Produk BBM akan tetap disuplai oleh Shell, sehingga pelanggan tetap bisa mengakses bahan bakar berkualitas tinggi seperti biasa,” jelas Susi dalam keterangan tertulisnya.
Ia menambahkan bahwa model lisensi merek yang digunakan Shell sudah diterapkan di lebih dari 50 negara. Dengan sistem ini, pemilik lisensi di Indonesia tetap dapat menjalankan operasional sesuai dengan standar global Shell.
“Tidak ada perubahan signifikan dalam layanan. Tim yang menangani SPBU tetap sama. Shell juga memastikan seluruh operasional dilakukan dengan standar keamanan dan keandalan yang tinggi,” tutupnya.
Langkah strategis ini menandai babak baru bagi bisnis hilir migas Indonesia, sekaligus menunjukkan bagaimana perusahaan global kini lebih fleksibel dalam mengelola aset mereka melalui kemitraan strategis lintas negara.
Komentar