Teater Koma Suguhkan Lakon Savitri Berkisah Kesetiaan Cinta

JurnalPatroliNews – Teater Koma menghadirkan lakon bertajuk Savitri. Lakon saga dari Mahabarata itu dapat disaksikan secara virtual melalui kanal YouTube Teater Koma, mulai Kamis (25/3) pukul 19.30 WIB hingga Rabu (31/3).

Savitri merupakan satu dari lima kegiatan virtual dalam Festival 44 yang dilaksanakan mulai bulan Maret hingga Juni 2021, dalam rangka merayakan HUT Teater Koma ke-44, tepatnya pada 1 Maret 2021 kemarin.

Selama kurang lebih 120 menit, penikmat seni dapat menyaksikan kisah kesetiaan putri dari Raja Mandraka, Savitri. Awalnya Savitri menjalankan sebuah tradisi yang juga dilakukan oleh ibunya, yaitu dengan pergi berkelana mencari calon suami.

Setelah melakukan perjalanan jauh dan menemui sekian banyak calon, pilihan Savitri jatuh pada Setiawan. Para penujum atau peramal kerajaan Mandraka memberi ramalan bahwa Setiawan berumur pendek.

Savitri tidak peduli dengan ramalan tersebut, dan menikah dengan Setiawan. Tapi ternyata benar, kebahagian mereka tak bertahan lama, nyawa Setiawan direnggut Batara Yamadipati.

Savitri tidak putus asa, walau terkesan pasrah, dia terus mengikuti Batara Yamadipati. Ke manapun sang Batara pergi, Savitri setia membuntuti. Apa akal Savitri untuk mendapatkan kembali Setiawan?

“Savitri merupakan kisah tentang kesetiaan dan kesabaran cinta, ketika berhadapan dengan maut,” kata Sutradara dan penulis naskah dalam lakon Savitri, N. Riantiarno dalam keterangannya, Kamis (25/3).

Lakon ini diproduksi di gedung pertunjukan, tanpa disaksikan secara langsung oleh para penikmat seni. Tentu terasa berbeda, jika biasanya berhadapan dan mendengar langsung gelak tawa para penikmat seni.

“Kali ini, kami mengandalkan teknologi yang ada, untuk dapat menghibur para penikmat seni,” tutur Riantiarno.

Dalam situasi apapun serta kondisinya, Teater Koma akan selalu berjuang dan berkarya. “Suguhan ini merupakan wujud semangat kami dalam terus berkarya tanpa mengenal titik, selalu koma,” ujarnya.

Lakon Savitri dimeriahkan penampilan dari Budi Ros, Rangga Riantiarno, Sekar Dewantari, Suntea Sisca, Angga Yasti, Andhini Puteri, Dick Perthino, Hengky Gunawan, Febri Siregar dan Lutfi Ardiansyah.

(askara)

Komentar