JurnalPatroliNews – Jakarta – Uni Eropa menyatakan tidak akan tinggal diam jika Amerika Serikat (AS) benar-benar menerapkan tarif tambahan terhadap impor baja dan aluminium dari Eropa.
Dalam pernyataan resminya, Komisi Eropa menegaskan bahwa langkah tersebut tidak memiliki dasar yang dapat dibenarkan dan berpotensi merugikan industri di benua biru.
“Kami tidak akan ragu untuk mengambil langkah tegas demi melindungi bisnis, pekerja, dan konsumen di Eropa dari kebijakan yang tidak beralasan,” demikian bunyi pernyataan resmi Komisi Eropa yang dikutip dari Shafaq News pada Selasa, 11 Februari 2025.
Washington berencana memberlakukan tarif sebesar 25 persen untuk baja dan aluminium yang diimpor dari Eropa. Langkah serupa sebelumnya diterapkan pada 2018, ketika AS menaikkan tarif impor baja menjadi 25 persen dan aluminium sebesar 10 persen untuk beberapa negara.
Dampak dari kebijakan tersebut cukup besar, dengan ekspor Uni Eropa ke AS mengalami penurunan sekitar 6,6 miliar dolar AS. Sebagai respons, Brussels menerapkan tarif balasan senilai 2,8 miliar dolar AS terhadap berbagai produk AS, termasuk bourbon dan sepeda motor Harley-Davidson.
Ketegangan sempat mereda setelah Presiden AS saat itu, Joe Biden, menangguhkan kebijakan tarif bagi produk dari Uni Eropa. Hal ini memungkinkan Eropa mengekspor 3,3 juta metrik ton baja dan 384.000 ton aluminium ke AS tanpa dikenakan tarif tambahan.
Namun, dengan adanya wacana kebijakan baru yang tengah dipertimbangkan oleh pemerintahan Donald Trump, Uni Eropa kembali bersiap untuk mengambil langkah perlawanan. Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menegaskan bahwa Eropa tidak akan tinggal diam jika kebijakan ini diberlakukan.
“Kami akan bertindak tegas untuk membela kepentingan kami,” tegas Barrot.
Selain mempertimbangkan penerapan tarif balasan, para pemimpin Uni Eropa juga membuka opsi untuk membawa permasalahan ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) guna mencari solusi hukum yang adil atas potensi ketegangan perdagangan dengan AS.
Komentar