Upaya Kementan Mencegah Anjloknya Harga Gabah

JurnalPatroliNews – Jakarta,– Kementerian Pertanian melakukan sejumlah upaya antisipasi mencegah anjloknya harga gabah petani pada musim panen. 

Salah satu upaya itu adalah membuat nota kesepahaman antara Kostraling, Bulog, BNI, dan BRI untuk menyerap hasil panen petani bulan Maret-April 2021 sebanyak 20.000 ton gabah kering giling (GKG).

Penanggung Jawab Tim Gerakan Serap Gabah Petani (GSGP) Kementan Warjito mengatakan, penyerapan gabah merujuk pada standar mutu sesuai Permendag 24/2020 tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) serta persyaratan kualitas internal Bulog.

Kesepakatannya, Gabah Kering Panen (GKP) tingkat petani kadar air 25 persen dihargai Rp 4200 per kilogram, GKP kadar air 25 persen tingkat penggilingan Rp 4250 per kilogram, Gabah Kering Giling (GKG) kadar air 14 persen tingkat penggilingan Rp 5250 per kilogram. Berikutnya, GKG kadar air 14 persen di gudang Bulog Rp 5300 per kilogram dan harga beras kadar air 14 persen Rp 8300 per kilogram.

Dalam sinergi serap gabah petani ini, BRI dan BNI menyiapkan KUR (kredit usaha rakyat) untuk memfasilitasi proses budidaya penanganan panen, pasca panen serta pengolahan hasil terpadu.

“Kegiatan serap gabah ini pun dikawal pihak TNI dan Polri sehingga berjalan lancar dan optimal,” ujar Warjito di Jepara, Jumat (26/3).

Secara teknis, kata Warjito, Kostraling yang di dalamnya tergabung Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) akan menyerap gabah petani yang selanjutnya disalurkan ke Bulog. Dengan adanya gerakan ini, diharapkan harga gabah atau beras saat musim panen raya ini tidak anjlok. Artinya petani mendapatan harga menguntungkan.

“Harga tidak boleh di bawah HPP, kami pastikan ini. Kementan bersama mitra akan terus bekerja untuk petani,” demikian Warjito. (jpnn)

Komentar