“Lebih dari itu, inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat posisi perajin batik lokal dalam menghadapi persaingan produk batik printing dan pakaian bekas impor,” tegas Ferry.
Sebagai bentuk dukungan, sejak awal Kemenkop juga telah mensyaratkan vendor-vendor kegiatan di Kemenkop harus datang dari koperasi, guna menghidupkan kembali koperasi melalui rebranding dan digitalisasi koperasi.
“Baiknya Kemenkop juga akan memesan seragam batik dari Koperasi SDK, supaya mendorong ekosistem gotong royong untuk memperkuat posisi SDK sebagai pusat perjuangan industri batik,” tuturnya.
Dukungan turut diberikan kepada Koperasi SDK dalam melakukan penguatan kelembagaan, termasuk dari sisi pembiayaan dari LPDB, Pemda, dan dinas terkait.
Wamenkop Ferry menegaskan, keberadaan Koperasi SDK tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga memiliki nilai perjuangan yang tinggi.
Maka dari itu, Kemenkop terus berikhtiar menyelamatkan industri tekstil Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GBKI) dengan rencana mengawinkan suplai kain kepada Koperasi SDK, agar lebih murah dan meningkatkan pesanan.
“Diharapkan, model perjuangan Koperasi SDK dapat menginspirasi berdirinya koperasi-koperasi serupa di masa mendatang,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Koperasi SDK Muchammad Yuli menuturkan, Koperasi SDK berdiri sejak tahun 2012, yang awalnya merupakan sebuah paguyuban yang beranggotakan 56 hingga 160 orang. Koperasi ini kini telah berkembang pesat dan bergerak di tiga bidang usaha utama.
Pertama, bidang barang/jasa dan pelatihan. SDK memberikan pelatihan di berbagai bidang, termasuk membatik, yang telah menjangkau seluruh Indonesia. Kedua, unit jasa keuangan syariah yang menyediakan permodalan bagi anggota koperasi. Ketiga, SDK Mart, sebuah unit usaha yang didirikan pasca pandemi Covid-19 untuk menaungi pedagang kecil di kawasan Kauman.
“Salah satu inisiatif penting Koperasi SDK adalah showroom bersama yang memfasilitasi pemasaran produk UMKM, khususnya batik,” jelasnya.
Hal ini berawal dari para perajin batik yang kesulitan memasarkan produknya, Koperasi SDK menginisiasi showroom bersama ini sebagai alternatif pemasaran yang efektif. Showroom ini tidak hanya menjadi tempat penjualan, tetapi juga menjadi daya tarik wisata karena banyak pengunjung yang berfoto di sana.
“Kami berharap dapat mengembangkan showroom bersama ini menjadi lebih besar dan menarik, sehingga dapat meningkatkan potensi pasar dan menyerap lebih banyak SDM, serta meningkatkan kesejahteraan para perajin batik,” harapnya.
Komentar