Masih terkait dengan pelestarian lingkungan, Ny. Putri Koster sangat terkesan dengan wilayah Desa Asahduren dan sekitarnya yang nampak masih asri.
“Tempatnya sangat bersih, barangkali bapak kepala desa sudah punya sistem pengelolaan sampah berbasis sumber seperti arahan Bapak Gubernur,” imbuhnya sembari mengimbau warga Asahduren agar selalu menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Nyoman Gede Anom dalam paparannya menerangkan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang yang terjadi pada masa 1000 hari masa awal kehidupan manusia. Faktor penyebabnya adalah kekurangan gizi kronik, baik sesudah bayi lahir atau saat masih dalam kandungan.
Oleh sebab itu, pencegahnya harus dilakukan sejak masa persiapan kehamilan hingga melahirkan dan pemberian asupan gizi memadai ketika bayi telah lahir. “Intervensi terhadap remaja merupakan hal yang sangat penting dalam pencegahan stunting,” katanya.
Selain stunting, Kadiskes juga minta masyarakat Bali mewaspadai tiga penyakit yang saat ini menjadi ancaman serius yaitu rabies, demam berdarah dan diare. Masih dalam paparannya, ia secara khusus menyampaikan tata laksana penanganan gigitan anjing.
Disebutkan olehnya,begitu tergigit anjing, pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah mencuci luka di air mengalir menggunakan sabun selama 10-15 menit.
Setelah itu, korban gigitan harus segera memeriksakan diri ke pusat layanan kesehatan terdekat. “Gejala awal rabies adalah demam, namun gejala yang mematikan baru muncul dua bulan kemudian. Korban gigitan akan berperilaku seperti anjing gila dan jika sampai sudah muncul gejala itu maka sudah sangat-sangat berbahaya. Saya sarankan tetap waspada, sekecil apapun gigitannya segera periksakan ke pusat kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan secepatnya,” bebernya.
Komentar