JurnalPatroliNews – Singaraja,– Untuk meningkatkan kualitas Pemilu baik Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden dan Pemilu Kepala Daerah, diperlukan pengawasan yang tetap dan komprehenisf. Maka itu, masyarakat wajib dilibatkan dalam pengawasan Pemilu tersebut yang dinamakan Pengawasan Partisipatif.
Oleh Karena, Sabtu (30/9/2023) di Restoran Berutz Singaraja digelar Sosialisasi Pengwasan Partisipasi dengan peserta kaum hawa alias kaum perempuan dari berbagai organisasi yang ada di Kabupaten Buleleng, Bali.
Bawaslu Buleleng pun langsung menghadirkan anggota Bawaslu Bali Ketut Ariani dan mantan anggota Bawaslu Bali Ketut Rudia sebagai narasumber dalam acara sosialisasi tersebut.
Usai acara kepada wartawan Ketut Ariani menjelaskan bahwa paradigm pengawasan Pemilu sekarang adalah mencegah sebelum terjadi pelanggaran. Oleh karena itu partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu sangat dibutuhkan. Maka itu Bawaslu terus turun melakukan sosialisasi pengawasan kepada semua komponen masyarakat termasuk kaum hawa yang disasar dalam acara sosialisasi kali ini.
“Kalau sekarang paradigma pengawasan Pemilu itu kan mencegah sebelum terjadi pelanggaran. Apa yang dilakukan untuk melakukan pncegahan, semua menyasar ke semua segmen masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, perempuan dan lain-lain, dengan tujuan bisa mencegah sedini mungkin potensi pelanggaran yang terjadi di wilayah masing-masing,” jelas Ariani.
“Dengan melaksanakan sosialisasi yang kita lakannsakan tadi itu, mendorong pengawasan partisipatif, tentu akan kita minimalisir duga-dugaan pelanggaran. Yang mau melanggar jadi berpikir dulu karena sudah diingatkan oleh teman-teman yang pengawasan partisipatif itu, walaupun untuk menghilangan secara keseluruhan agak susah. Namun minimal kita bisa meminimalsir potensi dugaan pelanggaran tersebut,” tandas srikandi Bawaslu Bali asal Buleleng itu.
Menjawab pertanyaan wartawan terkait sikap malu-malu kaum hawa dalam aktivitas pengawasan Pemilu, Ariani menegaskan itulah menjadi salah satu poin diadakan sosialisasi untuk memberikan semangat dan pemahaman tentang aturan-aturan pengawasan Pemilu.
Di tempat yang sama Ketua Bawaslu Kabupaten Buleleng I Kadek Carna Wirata menjelaskan bahwa sosialisasi kali ini dikhususkan untuk kaum hawa (perempuan) karena perempuan harus ambil bagian dalam pengawasan partisipatif Pemilu 2024 nanti. “Kami berpikir bahwa perempuan harus juga ambil bagian dalam pengawasan partisiatif Pemilu. Ini tidak bisa diam, karena ini adalah tanggung jawab kita bersama-sama baik itu laki-laki atau perempuan, semua harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Pemilu,” ucap Ketua Bawaslu Buleleng, Carna Wirata.
Sejauhmana efektifnya pengawasan partisipatif? “Sejauh ini kami amati pengawasan partisipatif dari masyarakat cukup efektif. Banyak yang memberika informasi kepada kami terkait adanya dugaan-dugaan pelanggaran yang terjadi di masyarakat. Jadi, ke depan kita berharap hal ini (pengawasan partisipatif masyarakat, red) terus kita mantapkan. Dan memang sekarang kami fokus pada program memassifkan upaya pencegahan. Jadi, kita melakukan sosialisasi ke bawah yang dilakukan oleh jajaran kita untuk mendorong partisipasi masyarakat,” jawab Carna Wirata.
Komentar