JurnalPatroliNews – Aceh – Tim gabungan memasang perangkat Global Positioning System (GPS) Collar pada seekor gajah liar betina di kawasan Gampong Krueng Meulaboh, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat.
Pemasangan ini melibatkan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, dokter hewan, dan tim Resort Pusat Latihan Gajah (PLG) Aceh berangkat menuju Aceh Barat. Mereka kemudian bergabung dengan Wildlife Rescue Unit-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (WRU-BPBD) Aceh Barat.
Teuku Ronal Nehdiansyah, Pelaksana Tugas Kepala BPBD Aceh Barat, menjelaskan bahwa perangkat GPS Collar ini memungkinkan tim untuk memberikan peringatan dini kepada warga saat kawanan gajah mendekati pemukiman, sehingga potensi konflik dapat dikurangi.
“Pemasangan GPS Collar ini sangat penting untuk memantau pergerakan gajah liar di sekitar kawasan tersebut,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah, Kamis, 17 Oktober 2024.
Proses pemasangan perangkat dimulai pada 13 Oktober 2024, dengan tim gabungan mencari jejak kawanan gajah di sekitar Gunung Manyang.
Pada pagi hari tanggal 14 Oktober, setelah briefing dan pembagian tugas, tim berhasil melacak kawanan gajah. Salah satu gajah betina dewasa berusia sekitar 20 tahun dengan berat 1.495 kg ditembak bius, dan tim kemudian memasang GPS Collar pada hewan tersebut.
Setelah pemasangan selesai, tim terus memantau pergerakan gajah melalui aplikasi GPS untuk memastikan perangkat berfungsi dengan baik. Dengan GPS Collar ini, tim dapat lebih mudah melacak lokasi gajah dan memberikan peringatan kepada warga jika gajah mendekati pemukiman mereka.
“Pemasangan ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah konflik antara manusia dan gajah di wilayah ini,” tambah Ronal.
Setelah memastikan perangkat GPS berfungsi optimal, tim kembali ke Pusat Pelatihan Gajah Saree pada 16 Oktober 2024.
Komentar