Diakhir sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster berpesan agar kejuaraan ini dijadikan suatu indikator untuk melihat eksistensi, perkembangan dan kemajuan hasil latihan para atlet, selain dapat dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil latihan yang telah dilaksanakan oleh pelatih dan atlet didasari dengan komitmen, semangat, kerja keras, motivasi tinggi, kerjasama yang baik untuk kemajuan prestasi di masa yang akan datang. Semoga kejuaraan Karate Tingkat Nasional INKAI Terbuka dengan memperebutkan Piala Gubernur Bali Tahun 2023 dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Ketua Umum Pengurus Pusat INKAI, Laksda TNI. Dr. Irvan Yulivan menyampaikan Karate INKAI sejak berdiri pada tahun 1971 sampai saat ini tercatat memiliki data base keanggotaan kurang lebih mencapai 2,6 juta.
“Sebagai perguruan tertua di Indonesia, Kami menyampaikan banyak terimakasih kepada Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster yang telah mendukung terselenggaranya Kejuaraan Karate Tingkat Nasional Terbuka INKAI dengan memperebutkan Piala Gubernur Bali 2023.” Ucap Irvan sembari menambahkan, “Kami doakan, semoga kepemimpinan Bapak Wayan Koster terus berlanjut di periode kedua sebagai Gubernur Bali.”
Ketua Panitia Kejuaraan Karate Tingkat Nasional INKAI Terbuka, IB Kesawa Narayana melaporkan kejuaraan ini digelar dari tanggal 18 – 20 Agustus 2023, selain untuk mengakomodir dahaga para atlet junior karate di Bali dan mencari bibit atlet muda yang akan menjadi pewaris atlet-atlet karate Bali yang kini sudah berlaga di level dunia, namun kejuaraan nasional yang memperebutkan Piala Gubernur Bali ini dilaksanakan juga untuk mendukung proses pembentukan karakter sumber daya manusia Bali yang unggul.
“Kami laporkan, Bali sudah menghasilkan atlet karate tingkat dunia, Cokorda Istri Agung Sanistyarani. Untuk melanjutkan regenerasi atlet yang berprestasi, Kami dari panitia memberikan ruang sebesar – besarnya kepada para peserta untuk berlaga dengan menghadirkan 1.000 lebih atlet karate dan penataran wasit juri lebih dari 120 orang, baik dari Bali maupun dari Papua, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Maluku, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan NTB,” urai Narayana dalam laporannya.
Komentar