JurnalPatroliNews – Manado – Ketua Umum Brigade Nusa Utara Indonesia (BNUI), Stenly Sendow, S.H., mendampingi Wakapolda Sulawesi Utara (Sulut) dalam inspeksi mendadak (sidak) terkait dugaan kecurangan di SPBU dan praktik penimbunan solar ilegal. Sidak ini dilakukan untuk memastikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) berjalan sesuai aturan dan mencegah kerugian negara akibat praktik ilegal.
Solar menjadi salah satu jenis BBM yang rawan penimbunan ilegal. Diduga kuat, hal ini berkaitan dengan aktivitas tambang ilegal yang marak di Sulawesi Utara.
“Tambang ilegal banyak di Sulawesi Utara, dan mereka membutuhkan solar untuk operasional. Para pengepul bisa meraih keuntungan besar dengan menjual solar kepada pihak-pihak tersebut,” ujar Stenly.
Ia menegaskan, BNUI tidak hanya mengawal peredaran BBM ilegal, tetapi juga penggunaannya, terutama untuk tambang ilegal yang tidak memberikan kontribusi bagi pendapatan negara. “BBM berasal dari negara, tetapi penggunaannya untuk aktivitas ilegal seperti tambang jelas merugikan negara,” tambahnya.
Stenly juga mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada HUT Partai Golkar ke-60 yang menyoroti kekayaan negara yang diselundupkan. “Terlalu banyak kekayaan kita yang diselundupkan, seperti tambang ilegal, manipulasi laporan, dan penghindaran pajak. Semua ini harus ditutup,” kata Prabowo dalam kesempatan tersebut.
Selain itu, BNUI mengapresiasi langkah pihak kepolisian yang melibatkan organisasi masyarakat dalam pengawasan ini. “Kegiatan hari ini menjadi awal yang baik. Keterlibatan Polda Sulut bersama LSM seperti BNUI adalah langkah progresif untuk pengawasan yang lebih efektif di lapangan,” lanjut Stenly.
Stenly menyampaikan, BNUI akan terus bersinergi dengan pihak berwenang untuk memerangi praktik ilegal yang merugikan negara. “Kami berkomitmen untuk ikut terjun langsung dalam pengawasan distribusi BBM hingga ke tingkat akar rumput,” tutupnya.
Kolaborasi antara aparat penegak hukum dan organisasi masyarakat seperti BNUI diharapkan mampu menekan praktik ilegal yang merugikan negara dan masyarakat.
Komentar