Benyamin mengatakan, berbagai jenis tumbuhan sudah ditanam di Kota Tangerang Selatan seperti tabebuya, bougenville, dan trembesi yang dipilih untuk menghiasi kawasan sekaligus menambah penyerapan karbondioksida, serta memperkuat tanah mengantisipasi risiko banjir maupun longsor.
Ia juga mengusulkan penanaman rumput Jepang dan rumput gajah di area yang tidak memungkinkan untuk ditanam pohon besar agar tetap ada penghijauan di lahan-lahan kosong yang ada.
Selain itu, penanaman pohon ini merupakan kelanjutan dari inisiatif sebelumnya, di mana Pemkot Tangsel bersama masyarakat telah menanam 1.000 bambu di pinggir sungai di Kampung Keranggan untuk menahan erosi.
“Saya kira penanaman pohon ini juga menjadi sangat penting dalam kondisi cuaca yang sangat ekstrem ini. Selain untuk menyerap karbon dioksida dan zat-zat beracun lainnya,” jelasnya.
Benyamin menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam memelihara lingkungan hijau di tengah pesatnya pembangunan kota.
“Meskipun di Kota Tangerang Selatan ini dilakukan banyak pengembangan oleh sektor swasta, tetapi pemeliharaan terhadap lingkungan hijau kita harus tetap menjadi perhatian kita,” ucap dia.
Komentar