Selain menyinggung aturan pembatasan timbulan sampah plastik, wanita yang dikenal memiliki multi talenta di bidang seni ini juga memberi pemahaman tentang pentingnya upaya pelestarian kain tenun tradisional Bali seperti endek, songket dan gringsing. Oleh sebab itu, ia mengingatkan agar masyarakat tidak membeli produk tiruan yang menyerupai endek, songket atau motif gringsing. “Untuk selendang, gunakan yang tenun. Cukup punya satu, tak perlu banyak,” sarannya.
Pasar Gotong Royong Pemprov Bali ini melibatkan 90 pelaku UMKM. Selain menawarkan berbagai keperluan banten, Pasar Gotong Royong juga menggandeng pelaku UMKM di bidang sandang dan kuliner. Untuk kebutuhan sandang, Pasar Gotong Royong memberi wadah bagi pelaku UMKM di bidang tenun tradisional seperti songket dan endek serta atasan ke pura untuk pria dan wanita. Selain itu, di areal Pasar Gotong Royong juga ada stand kuliner yang menjual makanan khas Bali dan makanan kekinian yang menggoyang lidah.
Kegiatan Pasar Gotong Royong mendapat sambutan antusias dari ASN Pemprov dan juga pengunjung Lapangan Puputan Margarana. Mereka membeli berbagai kebutuhan hari raya seperti buah, janur, jajan dan lainnya. Sejumlah pimpinan OPD Pemprov Bali juga hadir mendampingi Gubernur dan Ny. Putri Koster.
Komentar