JurnalPatroliNews – Bangka – Proses Pemilu/Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 saat ini dalam hitungan bulan. Tak dipungkiri jika, dalam beberapa bulan ke depan dinamika sosio-politik di Indonesia termasuk di Provinsi Kepulauan Bangka bakal meningkat.
Selain itu, dinamika tersebut pun bakal terlihat dan terbaca dari peliputan pers. Bahkan, sebelum proses Pemilu berlangsung seperti pengesahan data pemilih, pendaftaran calon, dan dimulainya periode kampannya berita pers sudah diramaikan dengan masalah politik uang, tarik-ulur partai pendukung calon, soal data pemilih, hingga kampanye dini para calon.
Oleh karenanya peran Pers atau Jurnalis penting dalam menyebarluaskan informasi (sosialisasi) mengenai proses dan ketentuan Pemilu, termasuk kinerja peserta pemilu, serta hak dan kewajiban pemilih. Oleh karenanya melalui peran tersebut pers ikut aktif melakukan pendidikan politik.
Bahkan Pers/Jurnalis turut membantu masyarakat dlalam menentukan pilihan politik mereka. Selain itu, pers juga berperan penting dalam melakukan kontrol atas pelaksanaan pemilu, dengan melaporkan praktik-praktik curang, sejak tahap pendaftaran pemilih hingga penghitungan suara. Sebab, pemilu tidak akan membawa perbaikan jika publik tidak mendapatkan informasi yang benar dan berimbang menyangkut sistem pemilihan serta kualitas calon legeslatif dan para calon eksekutif (kepala daerah) termasuk calon presiden.
Lantas bagaimana jika kebebasan Pers/Jurnalis yang bertanggung jawab namun terkekang akibat adanya intervensi hingga intimidasi dari segelintir oknum-oknum yang diduga memang sengaja berniat mematikan hak kemerdekaan Pers/Jurnalis. Jawabannya, sudah pasti pilar demokrasi akan runtuh karena kebebasan/kemerdekaan Pers/Jurnalis ‘terpenjara’.
Seperti halnya kejadian baru-baru ini terjadi terhadap seorang jurnalis asal media online The Journal Indonesia, Ryan Augusta Prakasa gegara pemberitaan yang ditayang di medianya namun wartawan senior ini mengaku malah sempat mendapat ‘tekanan atau teror dari seorang oknum yang tak dikenalnya sebut saja ‘Bang Jago’.
Komentar