SMSI Tabanan Kampanye Literasi Media untuk Tangkal Dampak Negatif Medsos

JurnalPatroliNews – Tabanan – Kemajuan teknologi, khususnya media sosial, sering diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Di balik kelebihannya, media sosial (medsos) juga dinilai memiliki potensi besar memberikan dampak negatif. Hal ini disampaikan Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Tabanan, I Wayan Ariasa, dalam acara di Tabanan pada Sabtu (21/12).

Keprihatinan atas dampak buruk penggunaan media sosial mendorong SMSI Kabupaten Tabanan untuk menggelar roadshow Literasi Media bertajuk “Kampanye Praktik Baik Literasi Media SMSI Kabupaten Tabanan”. Program ini menyasar berbagai kalangan, mulai dari pelajar sekolah dasar hingga perguruan tinggi, serta elemen masyarakat seperti Sekaa Teruna Teruni (STT), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

“Media sosial saat ini sudah menjadi konsumsi semua lapisan masyarakat. Bahkan, handphone dengan fitur medsosnya seolah menjadi kebutuhan utama,” ujar Ariasa, yang juga pemilik Suara Tabanan.

Perubahan Sosial Akibat Media Sosial

Ariasa, yang akrab disapa Nang Lecir, mencontohkan fenomena pergeseran pola interaksi dalam kehidupan sehari-hari. “Ketika berkumpul, orang jarang berinteraksi langsung dengan sesama. Mereka lebih asyik bermain handphone dibanding berbicara dengan teman, istri, atau anaknya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, maraknya penggunaan media sosial tanpa kendali berisiko mengubah tatanan fundamental sosial kemasyarakatan. “Banyak yang terjerumus dalam gemerlap pergaulan dunia maya, seperti menipu, menyebar hoaks, perundungan, hingga kurang tidur akibat kecanduan media sosial,” jelasnya.

Komentar