Sebelum menutup orasinya, Athor Subroto berpesan agar para santri maupun wisudawan dapat terus merawat tradisi dan melakukan inovasi, karena inovasi akan muncul untuk menghilangkan keluhan pada proses.
“Mudah-mudahan tradisi selama ini yang telah kita junjung semoga mendorong inovasi dan membuat kehidupan menjadi positif,” tambah Athor Subroto.
Hal senada dipaparkan pula oleh Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok, H. M. Yusron Shidqi, Lc., M.Ag.
Menurutnya, menjadi mahasantri (mahasiswa santri) menjadi pilihan para mahasiswa/i yang akhirnya memutuskan untuk mondok di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok sembari menjalankan studinya di universitas. Tentu dalam perjalanannya menyelesaikan dan menyeimbangkan kegiatan perkuliahan dan kepesantrenan bukan hal yang mudah.
Akan tetapi di tahun ini, sebanyak 16 wisudawan berhasil menyelesaikan misi belajarnya di pesantren dan diharapkan bisa menyebarkan kebermanfaatan sesuai dengan profesi serta keahliannya di masyarakat.
“Lulus dari Al-Hikam bukan berarti selesai menjadi santri. Wisuda bukan berarti berhenti menjadi santri, wisuda ini hanya menyimbolkan selesai belajar di Al-Hikam tetapi harus tetap dilanjutkan belajar di tempat lain,” tutur
Pengasuh pesantren yang akrab disapa Gus Yus juga menyampaikan bila rata-rata umat Islam melihat dunia ini hanya dengan membaca mikrokosmos yang di dalam Al-Quran baru membaca makrokosmos.
“Sayangnya yang kita khawatirkan adalah orang-orang yang kuliah di kampus-kampus dikatakan dengan kampus non agama atau umum hanya berhenti untuk melihat agama ini dari makrokosmos kemudian tidak membaca Al-Quran. Sementara orang yang hafal Al-Quran berhenti hanya membaca Al-Quran tapi tidak mau membaca kehidupan?” lugas Gus Yus.
Oleh karena itu, Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok hadir sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mengingat, tujuan utama didirikannya pesantren yaitu untuk menjembatani mahasiswa yang belajar ilmu-ilmu umum agar tetap bisa belajar agama di tengah kota.
Dalam kesempatan ini Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok tersebut juga memberikan apresiasi kepada wisudawan dan ucapan terima kasih kepada dewan pengajar Al-Hikam Depok yang telah mendidik dan menemani santri-santriwati dengan sabar dan penuh keikhlasan selama 4 tahun.
Acara yang dilakukan pada 24 September tersebut kemudian dilanjutkan dengan rangkaian prosesi wisuda dan pembacaan janji alumni. Selain itu, acara juga disertai dengan berbagai sambutan mengharukan dan ucapan syukur baik dari perwakilan wisudawan, wali wisudawan, wali santri baru, santri baru yang akan dikukuhkan, serta sambutan perwakilan alumni yang memberikan motivasi pasca lulus dari pesantren.
Komentar