JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah menegaskan komitmennya terhadap pembangunan sumber daya manusia dengan mengalokasikan anggaran jumbo untuk sektor pendidikan dan kesehatan dalam postur Rancangan APBN 2026.
Dalam pemaparan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) RAPBN 2026 di hadapan DPR RI, Selasa, 20 Mei 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut dua sektor esensial ini akan menyerap porsi signifikan dari belanja negara.
“Anggaran untuk pendidikan akan dialokasikan pada kisaran Rp727 triliun hingga Rp761 triliun, sementara sektor kesehatan disiapkan antara Rp181 triliun sampai Rp228 triliun,” jelas Sri Mulyani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Untuk bidang kesehatan, pemerintah memfokuskan penggunaan anggaran guna meningkatkan produktivitas nasional. Di antaranya melalui perluasan cakupan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta optimalisasi program pemeriksaan kesehatan tanpa biaya.
Tak hanya itu, anggaran juga akan diarahkan pada penanganan stunting, pengendalian penyakit menular, serta peningkatan mutu layanan dengan penguatan infrastruktur kesehatan. Dukungan gizi bagi ibu hamil dan anak balita juga menjadi bagian dari agenda prioritas.
Sementara itu, sektor pendidikan memperoleh suntikan dana terbesar lantaran menjadi pilar utama pembangunan jangka panjang. Pemerintah ingin menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan mampu bersaing secara global.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun sekolah unggulan, mendukung sekolah rakyat, dan mempercepat perbaikan fasilitas pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Tak hanya dari sisi infrastruktur, pemerintah juga berupaya meningkatkan partisipasi PAUD dan pendidikan tinggi, memperkuat kapasitas guru, dan mendorong pengembangan pendidikan vokasi agar lebih sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
“Fokus kami adalah pada akses yang lebih merata, mutu yang terus meningkat, serta relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri,” tutup Sri Mulyani.
Komentar