JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan bahwa pihaknya menargetkan realisasi investasi sebesar Rp1.850 triliun hingga Rp1.900 triliun.
Menurut Bahlil, target ini telah dicantumkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 dan merupakan syarat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5%.
“Target ini bertujuan untuk mendorong ekspor impor, produk hilirisasi, dan menciptakan lapangan kerja berkualitas,” ujar Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa (11/6/2024).
Bahlil menambahkan bahwa lapangan kerja yang berkualitas ditandai dengan upah yang memadai.
“Upah UMR yang baik sangat penting, terutama dalam sektor padat karya. Namun, kami ingin mendorong pertumbuhan yang berkualitas,” tegas Bahlil.
Terkait target investasi ini, Bahlil mengkritik bahwa beban target tersebut tidak sebanding dengan anggaran yang diberikan kepada Kementerian Investasi. Menurutnya, kenaikan target investasi seharusnya diiringi dengan peningkatan anggaran.
“Bagaimana mungkin target investasi dinaikkan menjadi Rp1.850 triliun sementara anggarannya malah berkurang. Dari target Rp1.400 triliun dengan anggaran Rp1,2 triliun lebih, sekarang target dinaikkan tapi anggaran turun menjadi Rp690 miliar. Ini sangat membingungkan,” keluhnya.
Komentar