Benar-Benar Finance Minister Terbaik, Utang Indonesia Terbesar Nomor Tujuh di Dunia, Sri Mulyani Berani Pasang Badan

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Menanggapi catatan hitam World Bank itu, Sri Mulyani yang juga bekas direktur pelaksana Bank Dunia, santai saja. Dia bilang. kenaikan utang merupakan tren yang sedang terjadi secara global di tengah pandemi Covid-19. “Semua negara terjadi kenaikan,” kata Sri Mulyani dalam APBN Kita, Senin (19/10/2020).  

Sri Mulyani yang baru saja dinobatkan sebagai Finance Minister of the Year for East Asia Pacific tahun 2020 dari majalah Global Markets itu, mengatakan, sejumlah negara termasuk Indonesia harus melakukan pelebaran defisit anggarannya untuk memitigasi dampak Covid-19. Menurutnya, defisit tidak hanya diperlebar di tahun ini saja tapi masih berlanjut di tahun depan, sehingga berdampak juga pada rasio utang.

Sebagai informasi, pada tahun ini, pemerintah menetapkan defisit anggaran 6,34% dan tahun depan mncapai 5,7%. “Indonesia dengan defisit yang 6,3 persen, tingkat utang kita di 38,5 proyeksinya untuk tahun ini. Tahun depan defisit anggaran kita di 5,7 persen,” kata Menkeu.

Dengan demikian, maka rasio utang terhadap produk domestik Bruto (PDB) juga meningkat tajam. Jika sebelumnya rasio utang RI selalu di jaga di batas 30 persen, pada tahun ini diramal akan mencapai 38,5 persen. Bahkan, untuk tahun depan rasio utang akan lebih tinggi hingga 41,8 persen.

Selanjutnya, Sri Mulyani menyebut sejumlah negara yang juga melakukan pelebaran defisit. Seperti Amerika Serikat (AS), yang bahkan defisitnya pada kuartal II -18,7 persen dan tahun depan masih minus 8,7%. artinya, rasio utangnya juga naik melebihi 100% yakni 131,2%, dan pada 2021 mencapai 133,6%.

Negara lain yang rasio utangnya juga melebihi 100% adalah Jepang yang diproyeksi 266,2% dari PDB pada tahun ini. Dan, naik 28,2% menjadi 264% pada 2021. Selanjutnya Italia rasio utang tahun ini diramal 161,8% dan tahun depan menjadi 158,3%.

Begitu juga dengan Kanada rasio utang tahun ini diproyeksi 114,6 persen dna tahun depan 115%, Perancis tahun ini mencapai 118,7%, dan tahun depan 118,6%. Kemudian Inggris 108% menjadi 111,5% pada tahun depan. “Jadi kalau kita lihat semua negara terjadi kenaikan sangat tinggi utangnya, bahkan Jerman yang paling hati-hati defisitnya meningkat besar,” tegasnya.

Mengingatkan kembaku, Bank Dunia membeberkan, Indonesia masuk urutan ke-7 dari 10 negara pengutang terbesar di dunia. Hal tersebut dijelaskan dalam laporan Bank Dunia bertajuk International Debt Statistics (IDS) 2021. Secara rinci, Indonesia memiliki jumlah utang yang selalu meningkat tiap tahunnya.

Mengutip tabel yang disajikan laporan tersebut, pada 2009, Indonesia memiliki utang luar negeri sebesar USD 179,4 miliar. Jumlahnya langsung meningkat pada 2015 sebesar USD 307,74 miliar. Lalu pada 2016, jumlahnya menjadi sebesar USD 318,94 miliar. Tahun 2017, utangnya naik menjadi USD 353,56 miliar, kemudian pada 2018 naik menjadi USD 379,58 miliar, dan pada 2019 menjadi USD 402,08 miliar.

Jumlah utang terbesar berasal dari utang jangka panjang dengan nilai USD 354,5 miliar pada tahun 2019, tertinggi sejak 2009. Sementara utang jangka pendek pada 2019 mencapai USD 44,799 miliar. Adapun di atas Indonesia, terdapat 5 negara dengan utang luar negeri terbesar yaitu Brazil, India, Rusia, Meksiko dan Turki. (bizlaw)

 

Komentar