Beredar Isu Harga Pertalite Naik Jadi Rp 10.000/Liter, Pengamat Ekonomi: Inflasi Bisa 9%

JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah disebut akan menaikkan harga BBM jenis Pertalite dan Solar. Di media sosial beredar kabar jika harga Pertalite akan naik dari Rp 7.650/liter menjadi Rp 10.000/liter.

Harga Solar juga disebut naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 7.200/liter. Terkait isu ini, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyebutkan saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah.

Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal memberikan pendapatnya soal isu kenaikan harga Pertalite.

Menurutnya jika harga Pertalite benar naik jadi Rp 10.000/liter, inflasi bisa mencapai 9,6%.

“Kalau Pertalite jadi Rp 10.000/liter atau naik sekitar 30%, nah ini bisa inflasinya naik 3,6%. jadi total bisa 9% inflasi itu,” katanya kepada rekan media, Rabu (31/8/2022).

Sebelum harga BBM naik, inflasi nyaris menyentuh 5%. Kalaupun harga BBM tidak berubah, Faisal memprediksi inflasi bisa menyentuh angka 6% pada akhir tahun.

Artinya jika inflasi naik 3,6% sebagai dampak dari penyesuaian harga BBM, inflasi Indonesia bisa sampai 9,6%.

Faisal menjelaskan perhitungannya terkait dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi. Menurutnya setiap kenaikan harga BBM 10% akan ada tambahan inflasi 1,2%.

“Intinya gini, setiap kenaikan 10% BBM bersubsidi, inflasi nambah 1,2%. Kalau tadi naik 30% jadi Rp 10.000 ya jadi naik 3,6%. kalau di bawah Rp 10.000 tinggal pakai perhitungan itu saja,” katanya.

Naiknya harga BBM jelas berdampak luas ke masyarakat di hampir semua sektor.

Namun Faisal menyebut jika transportasi menjadi sektor pertama yang akan terdampak oleh kenaikan harga BBM.

Begitu harga BBM naik maka pelaku bisnis seperti pengusaha bus, travel dan lainnya akan langsung menaikkan tarif jasa.

Selain itu sektor lain seperti kuliner hingga UMKM juga lebih dulu terdampak karena cukup sensitif terhadap perubahan harga BBM.

Faisal menambahkan, garis kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan) naik dari 480 ribu menjadi lebih dari 500 ribu lebih. Artinya jumlah orang yang masuk ke garis bawah kemiskinan menjadi semakin banyak.

“Jadi gini kalau orang miskin itu BBM naik itu dia mau makan aja harus dikurangi. Kalau kalangan atas ya tetap bisa di restoran,” ungkapnya.

Komentar