Dapat Bisikan Bos IMF, Jokowi Makin Optimis, Tak Ragu Putar Balik!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Dalam laporan World Economic Outlook edisi Januari 2023, Dana Moneter Internasional atau IMF mengungkapkan bahwa saat ini perekonomian global tak sesuram seperti ramalan sebelumnya.

IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 mencapai 2,9%. Ramalan ekonomi global dari IMF terbaru itu, lebih tinggi dari outlook IMF terakhir pada Oktober 2022 yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini tumbuh 2,7%. Ramalan IMF itu membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) makin optimistis bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh positif.

Dia menegaskan bahwa kondisi ini patut disyukuri, karena akan berdampak pada ekonomi Indonesia.
“Saya dapat info tekanan global, tekanan ekonomi global terhadap ekonomi kita sudah agak mereda. Apa yang dulu kita takutkan banyak yang tak terjadi. Ini patut kita syukuri,” jelas Jokowi.

Mantan walikota Solo ini pun memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada 2022 diyakini Jokowi dapat mencapai 5,2% hingga 5,3%, pertumbuhan yang dinilai akan menempati nomor 1 diantara negara-negara besar lainnya. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat positif mencapai 5,2%-53%,” ujarnya. Selain itu, inflasi Indonesia masih terkendali di 5,5%. Indeks manufaktur berada di angka ekspansif 50,9. “Kalau kita lihat angka-angka seperti ini kita tak optimis, keliru,” tegasnya.

Satu hal lagi yang membuat Jokowi optimis untuk ekonomi Indonesia, yakni pertumbuhan ekonomi Indonesia dibilang sudah merata ke seluruh provinsi di Indonesia. Indonesia, kata Jokowi sudah tidak lagi ‘Jawa Sentris’. Hal ini terlihat, bahwa pertumbuhan investasi di Maluku, Sumatera atau di luar Pulau Jawa sudah tumbuh 54% dan pertumbuhan investasi di Jawa sudah mencapai 47%. “Ini sangat-sangat baik, karena hampir semua negara rebutan investasi,” tuturnya. Bahkan Jokowi yakin, di saat usia emas Indonesia atau ulang tahun RI ke-100 pada 2045, bangsa ini sudah menjadi negara maju.

Komentar