Pemerintah telah menargetkan 30 juta UMKM onboarding digital. Adapun jumlah pengusaha UMKM yang telah memasuki ekosistem digital mencapai 25,54 juta usaha pada 2024, meningkat dibandingkan 2023 yang mencapai 22 juta usaha.
Pengusaha UMKM ke depan dan pengusaha di pasar dapat mengadopsi teknologi digital, termasuk dari sisi pembayaran non-tunai melalui QRIS, promosi digital, serta pemanfaatan platform daring untuk mendukung pemasaran produk. Langkah ini akan membantu pengusaha UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan memperkuat daya saing di tengah persaingan global.
Di tempat yang sama, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan bahwa Pasar Umum Negara sudah berusia 65 tahun. Pada saat akan direvitalisasi, ada sekitar seribu lebih pedagang yang harus direlokasi.
“Awalnya banyak demo dan kami hadapi pelan-pelan akhirnya bisa berjalan. Usaha mikro di sini ada sekitar seribu dan sebagian di pasar kering tidak semua aktif karena ekonomi belum begitu baik. Tadi malam saya sudah menggebrak dengan festival otomotif dan juga kuliner. Di samping aktivitas ekonomi rakyat ada juga ruang diskusi anak muda sejak sore sampai malam hari,” kata I Nengah Tamba.
Ke depan, dia mengatakan bahwa pihaknya sedang mencanangkan program menuju Jembrana Emas 2026-2027.
“Kami sebentar lagi juga akan menghadirkan sentra tenun dengan 122 UMKM sebagai aksesori UMKM termasuk tenun. Kami punya banyak tenun dan kami kumpulkan. Sentra tenun ini nantinya diharapkan bisa terwujud di 2026-2027 menuju Jembrana Emas,” katanya.
Revitalisasi Pasar Umum Negara dimulai sejak 2023. Pasar ini memiliki luasan lahan 24.146 m2 dan luas gedung 17.652 m2. Pasarnya terbagi menjadi dua gedung yaitu Gedung A dan Gedung B dengan masing-masing dua lantai. Revitalisasi ini diharapkan dapat menunjang pertumbuhan perekonomian Kabupaten Jembrana.
Komentar