Dolar AS Tembus Rp20.000, Bagaimana Dampaknya pada Perekonomian Indonesia

JurnalPatroliNews– Jakarta.,- Dolar Amerika Serikat (AS) menguat belakangan ini, menghadirkan tantangan serius bagi nilai tukar rupiah Indonesia.

Telisa Aulia Falianty, seorang ekonom senior dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), menyarankan pemerintah, Bank Indonesia, dan pihak berwenang lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mengelola nilai tukar rupiah.

Falianty memperingatkan bahwa jika dolar AS mencapai Rp17.000, dampak ekonominya dapat lebih besar bagi masyarakat Indonesia, meskipun belum mencapai krisis moneter sebagaimana pada 1997-1998.

“Dulu lonjakan nilainya dari Rp5.000 ke Rp17.000, sekarang dari Rp14.000 ke Rp17.000. Ini belum krisis. Krisis akan terjadi jika mencapai Rp20.000,” tegasnya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia pada Minggu (30/6/2024).

Meskipun demikian, Falianty memperingatkan pemerintah dan otoritas moneter untuk tidak membiarkan kurs rupiah melemah hingga mencapai Rp16.500/US$.

Dia menambahkan bahwa melewati level psikologis tersebut, seperti yang saat ini mendekati Rp16.400/US$, dapat meningkatkan sentimen negatif di pasar keuangan yang sulit dikendalikan dan berpotensi mendorong rupiah hingga Rp17.000/US$.

“Probabilitas mencapai Rp17.000/US$ memang ada. Setelah mencapai Rp17.000, mungkin akan terjadi keseimbangan baru,” ungkap Falianty.

Dalam rapat kerja dengan Bank Indonesia pada Senin (24/6/2024), Anggota Komisi XI dari Fraksi PDIP, Eriko Sotarduga, mengungkapkan keheranannya terhadap tekanan yang terjadi belakangan ini terhadap nilai tukar rupiah. Menurutnya, tekanan ini tidak bisa dianggap remeh.

“Kita perlu melakukan evaluasi lebih sering ke depannya. Saat pandemi Covid-19, kita rapat dengan BI seminggu sekali. Mungkin ke depannya bisa dilakukan sebulan sekali. Ini bukan masalah sepele,” katanya dalam pernyataan pada Selasa (25/6/2024).

Sotarduga juga mengajukan pertanyaan strategis terkait langkah yang akan diambil jika rupiah mencapai Rp17.000, Rp18.000, atau bahkan Rp20.000, mengingat situasi transisi pemerintahan yang akan segera terjadi.

Komentar