Harga CPO Mengendur, Pasar Alami Tekanan Setelah Tren Kenaikan

JurnalPatroliNews – Jakarta – Harga minyak sawit mentah (CPO) mengalami sedikit penurunan pada penutupan perdagangan hari Jumat, 4 Juli 2025, setelah mengalami reli selama beberapa pekan sebelumnya. Koreksi ini terjadi di tengah aksi ambil untung pelaku pasar serta pelemahan harga komoditas minyak nabati lain di pasar global.

Data dari Bursa Malaysia Derivatives menunjukkan bahwa kontrak berjangka CPO untuk pengiriman bulan September melemah 0,51% dan ditutup di posisi 4.072 ringgit Malaysia per ton.

Kendati demikian, secara keseluruhan sepanjang minggu ini, harga CPO masih mencatatkan kenaikan sebesar 1,67%. Ini memperkuat tren positif yang telah berlangsung selama tujuh dari delapan pekan terakhir, menandakan daya tahan pasar dalam jangka menengah.

Menurut analis komoditas David Ng, pelemahan harga kali ini lebih dipengaruhi oleh penurunan harga minyak kedelai dan palm olein yang terjadi di Bursa Dalian dalam perdagangan sebelumnya.

“Pasar juga mulai melakukan profit taking setelah lonjakan harga dalam beberapa waktu terakhir, dan ini turut menekan pergerakan hari ini,” ujar David dalam keterangannya yang dikutip dari Reuters.

Adapun di pasar Dalian, kontrak minyak kedelai paling aktif anjlok sebesar 0,92%, sementara kontrak minyak sawit turun 0,45%. Di sisi lain, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade ikut merosot 0,96%.

Sebagaimana diketahui, pergerakan harga CPO global sangat dipengaruhi oleh dinamika harga minyak nabati lainnya, karena saling bersaing di pasar dunia. Maka tak heran bila perubahan harga di bursa lain kerap menimbulkan efek domino pada harga CPO.

Komentar