Harga Emas Dunia Melesat Ke Level Tertinggi 9 Tahun, Cek Harga Koin Dinar dan Dirham

JurnalPatroliNews – Jakarta,  Harga emas dunia melesat sejak awal pekan kemarin, hingga ke level tertinggi dalam 9 tahun terakhir. Kenaikan tersebut tentunya juga mengerek naik harga koin dinar produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk Berdasarkan situs logammulia.com, Koin 1 dinar dengan kemurnian Au 91,7% hari ini dibanderol Rp 3.616.073. 1 koin dinar ini memiliki berat 4,25 gram. PT Antam juga menjual koin ½ dinar, 2 dinar, dan 4 dinar. Ada juga koin dinar dengan kemurnian FG 99,99%, dimana harga 1 koinnya Rp 3.808.000.

Selain koin dinar, Antam juga menjual koin dirham yang berbahan dasar perak. 1 koin dirham dengan kemurnian Ag 99,95% dibanderol Rp 84.857. 1 koin dirham ini memiliki berat 2,975 gram.

Kedua koin ini dikenal sebagai alat perdagangan resmi yang paling stabil dan sesuai syariah sejak berabad-abad lamanya. Selain itu baik dinar dan dirham dapat juga digunakan untuk pembayaran zakat, alat investasi atau simpanan, serta menjadi mahar.

Harga emas dunia kemarin menguat 0,36%, dan berlanjut lagi pada hari ini. Pada pukul 18:33 WIB, emas dunia diperdagangkan di kisaran US$ 1.827,55/troy ons menguat 0,67% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak September 2011.

Penguatan harga emas dunia hari ini akan mempengaruhi harga koin dinar besok.

Emas dunia sekali lagi menunjukkan pergerakan searah dengan indeks saham global. Padahal, emas dan saham merupakan aset yang berlawan, emas merupakan aset aman (safe haven) dan saham dianggap sebagai aset berisiko.

Pergerakan seirama dua aset yang berlawanan ini dikatakan akibat stimulus moneter yang digelontorkan bank sentral dunia guna meredam dampak pandemi penyakit virus corona (Covid-19).

Melansir Kitco News, Hans Albrecht, manager portofolio di Horizons ETF, mengatakan kebijakan stimulus moneter melalui program pembelian aset (quantitative easing/QE) dikatakan menjadi pemicu penguatan bursa saham, tetapi di sisi lain kebijakan tersebut menimbulkan risiko kenaikan inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Dua hal yang disebutkan terakhir tersebut menjadi pemicu investor memburu emas. Albrecht pun memprediksi harga emas akan mencapai US$ 2.000/troy ons di akhir tahun ini. Artinya emas akan mencetak sejarah baru, melesati rekor tertinggi sepanjang masa US$ 1.920/troy ons yang dicapai pada September 2011 lalu.

“Dalam pandangan saya, harga emas punya peluang yang besar menuju US$ 2.000/troy ons di akhir tahun nanti, dan tahun depan akan jauh lebih tinggi” kata Albrecht sebagaimana dilansir Kitco News.

(lk/ant)

Komentar