JurnalPatroliNews – Jepang – Dana Moneter Internasional (IMF) menekankan pentingnya Jepang untuk menjaga komitmen terhadap stabilitas nilai tukar. IMF menyatakan bahwa langkah ini penting untuk membantu Jepang menghadapi guncangan ekonomi di masa depan.
“Komitmen jangka panjang Jepang terhadap nilai tukar yang fleksibel akan membantu meredam guncangan dan mendukung fokus kebijakan moneter pada stabilitas harga,” ujar direktur eksekutif IMF dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah berakhirnya tinjauan tahunan terhadap perekonomian negara tersebut.
Dalam laporan yang dikutip dari Reuters pada Selasa (14/5), IMF juga menyarankan bahwa kenaikan suku bunga jangka pendek oleh Bank of Japan (BOJ) sebaiknya dilakukan secara bertahap dan berdasarkan data terbaru, mengingat risiko inflasi dan sinyal yang beragam dalam data ekonomi terkini.
Pemerintah Jepang dan Bank of Japan diduga telah melakukan intervensi di pasar valuta asing dengan membeli yen dan menjual dolar setelah nilai tukar mencapai 160 yen per dolar, yang merupakan tertinggi dalam 34 tahun pada akhir April. Meskipun intervensi ini awalnya menguatkan yen, namun belakangan yen kembali melemah.
Dengan membeli obligasi pemerintah secara fleksibel sesuai perkembangan pasar, BOJ dapat mengurangi dampak perubahan imbal hasil yang berlebihan yang berpotensi merugikan sistem keuangan Jepang selama masa transisi dari kebijakan moneter ultra-longgar, jelas IMF.
Rekomendasi ini muncul di tengah upaya Jepang mengatasi pelemahan yen yang berkepanjangan, yang telah menjadi tantangan bagi para pembuat kebijakan. Pelemahan yen berdampak negatif pada konsumsi dan ekonomi secara keseluruhan dengan meningkatnya biaya impor bahan mentah.
Di Jepang, Kementerian Keuangan memiliki wewenang untuk memutuskan kapan dan apakah perlu melakukan intervensi di pasar valuta asing. Sementara itu, BOJ bertindak sebagai agen yang melaksanakan perintah atas nama kementerian tersebut.
Komentar