Untuk itu, menurut Ferry, Kemenkop akan mendorong badan usaha koperasi menjadi badan usaha yang bisa mendukung program tentang ketahanan pangan dan kedaulatan pangan.
“Ada program Makan Bergizi Gratis menjadi kesempatan bagi ekonomi rakyat, LSM, UMKM, dan koperasi untuk turut berperan serta,” ungkap Ferry.
Selain bertujuan untuk menurunkan angka stunting, program Makan Bergizi Gratis juga sebuah New Emerging Market. Sesuatu yang bisa menjadi kesempatan seluruh stakeholder, khususnya pelaku ekonomi di pedesaan dan koperasi memiliki andil.
“Bisa sebagai penyedia bahan baku, bahan olehan, hingga menjadi unit-unit pelayanan atau dapur-dapur yang nantinya akan memproses makanan siap saji yang akan didistribusikan kepada siswa di sekolah-sekolah,” papar Wamenkop.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Corporate Forum for CSR Development (CFCD) Prof Hardinsyah menjelaskan, salah satu goals dari SDGs itu mencakup pengembangan peluang kerja dan usaha, pengentasan kemiskinan, hingga masyarakat bebas kelaparan yang meliputi pembangunan pertanian dan pangan.
“Dalam hal ini, koperasi memiliki peran besar dan penting dalam penciptaan lapangan kerja dan usaha, hingga mengentaskan kemiskinan,” ucap Prof Hardinsyah.
Lebih dari itu, Prof Hardinsyah berharap perusahaan-perusahaan dalam menjalankan program CSR-nya juga turut membangun dan mengembangkan koperasi sebagai wadah kelembagaannya.
“Ada UKM-UKM yang mereka kembangkan di masyarakat yang diharapkan bisa berkoperasi dalam menjalankan usahanya. Ada juga kelompok petani yang berkumpul kemudian mendirikan koperasi,” ujar Prof Hardinsyah.
Komentar