Konflik Geopolitik Global Dapat Sebabkan Kerugian Ekonomi Dunia Hingga Rp227 Ribu Triliun

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ekonomi dunia berada dalam risiko besar, dengan potensi kerugian mencapai 14,5 triliun dolar AS (setara Rp227 ribu triliun) dalam kurun waktu lima tahun mendatang, jika terjadi konflik besar yang mengganggu perdagangan internasional secara signifikan.

Menurut laporan terbaru dari perusahaan asuransi terkemuka Lloyd’s of London yang dikutip Kamis, 10 Oktober 2024, gangguan terhadap pola perdagangan global akibat konflik geopolitik dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi dunia yang signifikan. 

Eropa disebut sebagai salah satu wilayah yang paling rentan, terutama karena ketergantungannya terhadap impor komoditas penting seperti semikonduktor, yang menjadi bagian vital dari industri otomotif dan elektronik di kawasan tersebut.

Laporan tersebut memperkirakan bahwa, jika konflik meluas hingga mempengaruhi perdagangan global, Eropa bisa mengalami kerugian hingga 3,4 triliun dolar AS dalam lima tahun ke depan.

Selain itu, lebih dari 80 persen perdagangan global, yang mencakup sekitar 11 miliar ton barang yang melintasi lautan setiap tahun, berpotensi terganggu, yang pada akhirnya memperlambat laju perekonomian dunia.

Negara-negara yang terlibat langsung dalam konflik atau yang memiliki ketergantungan besar terhadap perdagangan internasional diperkirakan akan merasakan dampak ekonomi paling berat.

Rebekah Clement, Direktur Urusan Korporasi Lloyd’s, menyatakan bahwa laporan ini diharapkan dapat memberikan pandangan kepada pemerintah, perusahaan asuransi, dan pengelola risiko tentang ancaman global yang sedang mendesak.

“Asuransi untuk risiko politik dan risiko perang dapat menjadi alat perlindungan bagi bisnis agar dapat memitigasi kerugian akibat gangguan perdagangan,” kata Clement dalam pernyataannya.

Komentar