JurnalPatroliNews – Jakarta – Menjelang peluncuran resmi holding investasi Danantara pada 24 Februari 2025, spekulasi mengenai jajaran pimpinan perusahaan ini semakin menguat. Keputusan dalam menentukan sosok yang memimpin Danantara dinilai memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas ekonomi nasional.
Andry Satrio Nugroho, Kepala Center of Industry, Trade, and Investment INDEF, menekankan pentingnya memilih pemimpin yang profesional dan independen dari kepentingan politik. Menurutnya, jika posisi ini diisi oleh individu dengan latar belakang birokrasi atau afiliasi politik tanpa keahlian yang mumpuni, kredibilitas Danantara bisa dipertanyakan.
Andry mengingatkan bahwa pemilihan pemimpin yang tidak tepat dapat memicu capital outflow dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta meningkatkan arus keluar dana asing dari pasar Surat Berharga Negara (SBN).
“Jika investor kehilangan kepercayaan, kepemilikan asing atas instrumen investasi ini akan semakin menyusut,” jelas Andry dalam keterangannya, Sabtu (22/2/2025).
Selain itu, saham tujuh perusahaan BUMN yang berada di bawah naungan Danantara dan telah tercatat di bursa diperkirakan akan mengalami koreksi tajam usai pengumuman struktur kepemimpinan.
“Bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan menjadi sektor yang paling terpengaruh,” tambahnya.
Lebih lanjut, dampak negatif ini juga berpotensi menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang bisa melemah hingga Rp16.500 per dolar, bahkan terus tertekan hingga akhir tahun.
Andry menilai situasi ini dapat menyulitkan Danantara dalam memperoleh pendanaan serta mengurangi kepercayaan investor asing di masa mendatang.
“Pemimpin Danantara haruslah individu dengan pengalaman dalam pengelolaan dana investasi dan rekam jejak yang terbukti di dunia bisnis korporasi,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa jika posisi strategis ini diisi oleh sosok yang memiliki hubungan politik, kedekatan dengan pejabat publik, atau berasal dari lingkaran pimpinan kementerian, maka risiko moral hazard akan meningkat, serta transparansi dan akuntabilitas Danantara akan semakin dipertanyakan.
Komentar