JurnalPatroliNews – Jakarta – Indonesia mencatat lonjakan signifikan dalam impor jagung pada September 2024, dengan total mencapai 158,60 ribu ton. Angka ini meningkat drastis, yakni sebesar 190,21% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, ketika volume impornya hanya mencapai 54,65 ribu ton.
Dari sisi nilai, impor jagung di bulan September 2024 mencapai US$ 38,47 juta, mengalami kenaikan 167,97% dibandingkan dengan nilai impor pada September 2023 yang tercatat sebesar US$ 14,35 juta.
Secara keseluruhan, dari Januari hingga September 2024, nilai total impor jagung Indonesia mencapai US$ 247,94 miliar, naik 13,73% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 218,01 miliar.
Dari segi volume, impor jagung pada periode tersebut mencapai 967,92 ribu ton, meningkat 44,97% dibandingkan volume pada Januari-September 2023 yang sebesar 667,69 ribu ton.
“Impor jagung dari Januari hingga September 2024 tercatat sebesar 967,92 ribu ton, dengan nilai mencapai US$ 247,94 miliar,” ungkap Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Argentina menjadi pemasok jagung terbesar untuk Indonesia sepanjang tahun ini, dengan total impor mencapai 351,14 ribu ton. Diikuti oleh Brazil dengan 256,83 ribu ton, Amerika Serikat 3,29 ribu ton, Pakistan 13,07 ribu ton, dan Thailand dengan 315,46 ton.
“Argentina, Brazil, dan Pakistan menjadi tiga negara terbesar penyuplai jagung bagi Indonesia,” jelas Amalia.
Komentar