Pasca BBM Naik, Pedagang Pasar Tak Bisa Prediksi Fluktuasi Harga Pangan

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Pedagang di Pasar Kemiri, Depok, tak bisa memprediksi fluktuasi harga pangan setelah harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi melonjak 30 persen. Nurahim, seorang pedagang ayam di pasar tersebut, menyatakan harga kebutuhan pokok dapat berubah sewaktu-waktu. “Enggak tahu ya tau kalau dua sampai tiga hari ke depan (harga pangan naik). Enggak bisa diprediksi sih harganya naik turun,” katanya di Depok, Senin, 12 September 2022.

Pria berusia 42 tahun itu mengakui harga pangan yang dijajakan pedagang di Pasar Kemiri sudah mulai terkerek naik. Namun, menurut dia, kenaikannya masih dalam batas wajar. “Ada kenaikan ya, tapi enggak signifikan. Cuma Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Enggak terlalu tinggi,” ujar Nurahim.

Jumlah pembeli pun tak surut dan cenderung masih stabil. Walhasil, pengaruh harga BBM ke pendapatan belum terlampau kentara.

Beda kondisi dengan penjual ayam dan sayuran, penjual tempe, Saifudin, mengungkapkan kenaikan harga bahan pokok kali ini sangat memperngaruhi pendapatannya. Stok tempe yang ia jual di pasar juga tak selaris biasanya.

“Mempengaruhi sekali karena kan kacangnya mahal. Hadi pembuatan tempe juga sedikit, makanya saya jual menunggu habis saja, lah,” ucapnya.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sebelumnya mengklaim harga kebutuhan pokok serta harga pangan stabil meski harga BBM naik. Walau demikian, dia memastikan Kementerian Perdagangan terus memantau gejolak harga yang berpotensi terjadi di kemudian hari.

Komentar